Cara Mengecek Pulser Sepeda Motor - Pick up coil atau yang lebih dikenal dengan nama pulser merupakan salah satu komponen pada sistem pengapian CDI sepeda motor yang memiliki fungsi vital. Masalah pulser yang lemah / bahkan pulser mati hampir sama seperti masalah pada CDI motor yang rusak.
1. Jika pulser hanya lemah belum mati mesin masih dapat dinyakalan, tetapi mesin motor terasa berat dan brebet saat berada di RPM bawah atau RPM atas.
2. Saat motor di nyalakan dengan elektrik starter pengapian hilang, tetapi pengapian normal jika menggunakan kick stater.
3. Motor sering mati saat mesin panas
Sebelum mengecek pulser sepeda motor menggunakan multimeter perlu diketahui nilai tahanan yang dimiliki pulser motor normal yaitu, 125 Ohm - 200 Ohm.
1. Jika menggunakan multimeter analog maka setel saklar pemilih (selector) multimeter / avometer ke arah Ohm dengan batas ukur (range) x10 Ohm.
Ciri - Ciri Pulser (Pick Up Coil) Motor Rusak
1. Jika pulser hanya lemah belum mati mesin masih dapat dinyakalan, tetapi mesin motor terasa berat dan brebet saat berada di RPM bawah atau RPM atas.
2. Saat motor di nyalakan dengan elektrik starter pengapian hilang, tetapi pengapian normal jika menggunakan kick stater.
3. Motor sering mati saat mesin panas
Jika kumparan pada pulser mati dapat dipastikan tidak ada arus listrik dan menyebabkan mesin motor sulit dihidupkan, hal tersebut dikarenakan CDI motor tidak menerima perintah dari pulser kapan waktu memercikan bunga api ke busi.
Mengecek pulser merupakan suatu hal yang perlu dilakukan apakah masalah mesin sulit dinyalakan ada di bagian pulser atau malah pada komponen lainnya.
Umumnya cara mengecek pulser yang bermasalah dilakukan dengan cara melepas pulser motor yang bermasalah lalu menggantinya dengan pulser motor lain, tetapi cara tersebut cukup merepotkan.
Untuk cara lebih mudah mengecek pulser motor dapat menggunakan Multimeter / AVOmeter.
Cara Mengecek Pulser Motor Menggunakan Multimeter / Avometer
Sebelum mengecek pulser sepeda motor menggunakan multimeter perlu diketahui nilai tahanan yang dimiliki pulser motor normal yaitu, 125 Ohm - 200 Ohm.
1. Jika menggunakan multimeter analog maka setel saklar pemilih (selector) multimeter / avometer ke arah Ohm dengan batas ukur (range) x10 Ohm.
Jika menggunakan multimeter / avometer digital, arahkan saklar pemilih ke arah Ohm dengan batas ukur 2000 Ohm.
Tetapi pada beberapa jenis multimeter digital sudah tidak ada batas ukur, maka tinggal arahkan selector ke arah Ohm tanpa harus memilih batas ukur.
2. Hubungkan kabel probe merah ke terminal pulser / kabel pulser dan kabel probe hitam dihubungkan ke massa (-).
3. Jika jarum avometer menunjukan di angka 125 Ohm - 200 Ohm maka pulser tersebut dalam kondisi baik, tetapi jika kurang dari 125 Ohm maka pulser tersebut sudah lemah dan harus diganti.
No comments:
Post a Comment