Fungsi Tahanan Ballast (Ballast Resistor) Pada Koil Pengapian - Pada sistem pengapian yang menggunakan platina, terdapat rangkaian yang dilengkapi dengan resistor atau kawat resistor yang dikenal dengan nama tahanan ballast (ballast resistor). Tahanan ballast diletakkan antara kunci kontak dan kutub primer koil (+). Secara umum fungsi tahanan pada sistem kelistrikan adalah untuk menahan arus primer.
Untuk itulah diperlukan tahanan ballast yang berfungsi untuk membatasi arus primer agar tidak melebih 4 ampere. Dengan arus yang besar tentu akan membuat koil menjadi cepat panas.
Ketika igniton coil panas maka mengaikibatkan induksi yang dihasilkan tidak maksimal. Umumnya jika koil cepat panas mengakibatkan mobil cepat mogok.
Terkadang ada pengemudi yang membawa kompres untuk mendinginkan ignition coil. Karena jika panasnya lebih besar lagi bisa menyebabkan koil meledak.
Tahanan Ballast & Ignition Coil |
Pada sistem pengapian arus tidak boleh melebihi 4 ampere. Akibat jika arus melebihi 4 ampere yaitu :
- Kontak pemutus (platina) lebih cepat aus.
- Koil cepat panas, jika panas berlebihan koil bisa meledak.
Untuk itulah diperlukan tahanan ballast yang berfungsi untuk membatasi arus primer agar tidak melebih 4 ampere. Dengan arus yang besar tentu akan membuat koil menjadi cepat panas.
Ketika igniton coil panas maka mengaikibatkan induksi yang dihasilkan tidak maksimal. Umumnya jika koil cepat panas mengakibatkan mobil cepat mogok.
Terkadang ada pengemudi yang membawa kompres untuk mendinginkan ignition coil. Karena jika panasnya lebih besar lagi bisa menyebabkan koil meledak.
Rangkaian Sistem Pengapian Konvensional Yang Menggunakan Tahanan Ballast :
Tahanan ini dipasang antara kunci kontak dan koil, tahanan ini mengurangi tegangan pada koil yang memang dirancang untuk bekerja di bawah tegangan baterai 12 volt.
Pada saat starter arus primer tidak perlu dilewatkan ballas resistor, karena arusnya sendiri sudah berkurang akibat adanya beban starter.
Apabila dilewatkan tahana ballast maka arus akan berkurang lagi (semakain kecil), dan kemampuan pengapian juga tidak maksimal, ini akan mengakibatkan mesin sulit hidup.
Untuk itulah pada saat posisi ST, arus dari baterai menuju terminal ST kunci kontak langsung ke + koil tanpa melalu ballast resistor.
Setelah mesin hidup dan kunci kontak kembali pada posisi IG, maka arus primer kembali melalui terminal IG Kunci kontak dan melalui ballast resistor. Dengan demikian tegangan pengapian saat start dan saat engine hidup relatif sama.
Untuk jenis kunci kontak yang tidak terdapat ST1 dan ST2, atau hanya terdapat terminal ST saja, maka perlu ditambah dioda, atau relay diantara terminal ST dan + koil.
Pada beberapa jenis tahanan ballast sensitif terhadap panas & mengakitbatkan :
- 1. Saat engine dihidupkan pada putaran rendah, kontak platina menutup relatif lebih lama daripada saat kecepatan tinggi.
- 2. Pada kecepatan rendah, tahanan ballast menjadi panas. Kondisi ini menyebabkan naiknya nilai tahanan pada tahanan ballast, dengan demikian arus yang mengalir pada kontak platina menurun, Cara ini membantu memperpanjang umur kontak platina.
- 3. Pada putaran tinggi, tahanan ballast mempunyai suhu yang rendah, hal ini memungkinkan mengalirnya arus yang besar, yang membantu kerja koil.
No comments:
Post a Comment