Fungsi Radiator Cup Tester Dan Cara Menggunakannya - Salah satau alat ukur yang sering digunakan ketika servis kendaraan adalah radiator cup tester atau juga disebut radiator tester.
Radiator Cup Tester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan katup pada tutup radiator dan juga dapat digunakan untuk mengetahui kebocoran pada sistem pendingin radiator.
Penyebab terjadinya kebocoran pada sistem pendingin dapat dikarenakan pemakaian yang lama dan kurangnya perawatan teratur pada sistem pendingin, kebocoran pada sistem pendingin mesin akan mengganggu sirkulasi air pendingin.
Pada radiator cup tester terdapat pompa yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan dan juga dilengkapi dengan manometer yang berfungsi sebagai skala pengukuran untuk mengetahui tekanan yang dihasilkan oleh pompa.
Fungsi Radiator Cup Tester
Radiator Cup Tester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan katup pada tutup radiator dan juga dapat digunakan untuk mengetahui kebocoran pada sistem pendingin radiator.
Penyebab terjadinya kebocoran pada sistem pendingin dapat dikarenakan pemakaian yang lama dan kurangnya perawatan teratur pada sistem pendingin, kebocoran pada sistem pendingin mesin akan mengganggu sirkulasi air pendingin.
Pada radiator cup tester terdapat pompa yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan dan juga dilengkapi dengan manometer yang berfungsi sebagai skala pengukuran untuk mengetahui tekanan yang dihasilkan oleh pompa.
Radiator Cup Tester |
Cara Menggunakan Radiator Cup Tester Atau Radiator Tester Untuk Pemeriksaan Sistem Pendingin
1. Pemeriksaan Tutup Radiator
Pemeriksaa tutup radiator dilakukan untuk mengetahui bukaan katup tutup radiator. Karena pada tutup radiator terdapat dua katup yaitu pressure valve (katup tekan) dan vacuum valve (katup vakum).
Ketika mesin panas maka suhu dan tekanan water coolant (air pendingin radiator) akan naik sehingga jika tekanan melebihi tekanan spesifikasi yang tertulis pada bagian tutup radiator (misalnya pada tutup radiator tertulis 1,1 bar).
Maka katup tekan akan membuka yang menyebabkan sebagian air pendingin radiator akan disalurkan ke reservoir tank. Jika tekanan air pendingin radiator tidak dijaga pada tekanan kerja atau tekanan melebihi spesifikasi maka air pendingin radiator akan cepat mendidih.
Ketika suhu mesin turun setelah mesin dimatikan maka lama kelamaan tekanan air pendingin di dalam radiator juga akan mengecil sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara tekanan di dalam radiator dengan tekanan di luar radiator (tekanan atmosfer). Di dalam radiator akan terjadi kevakuman karena tekanan kurang dari satu atmosfer sehingga akan membuka katup vakum.
Karena katup vakum terbuka, air pada reservoir tank akan kembali mengisi radiator. Kelamaan tekanan pada radiator akan sama dengan tekanan atmosfer, ketika tekanan sama maka katup vakum akan menutup kembali.
Kebocoran pada tutup radiator dapat diketahui dengan menggunakan radiator cup tester dengan tekanan pembukaan standar 74 - 103 k.Pa (0.75 - 1.05 kgf/cm�, 10.7 - 14.9 psi) dan dengan tekanan pembukaan minimum 59 k.Pa (0.6 kgf/cm�, 8.6 psi).
Cara pemeriksaan tutup radiator menggunakan radiator cup tester dapat dilakukan dengan cara berikut :
Pemeriksaa tutup radiator dilakukan untuk mengetahui bukaan katup tutup radiator. Karena pada tutup radiator terdapat dua katup yaitu pressure valve (katup tekan) dan vacuum valve (katup vakum).
Ketika mesin panas maka suhu dan tekanan water coolant (air pendingin radiator) akan naik sehingga jika tekanan melebihi tekanan spesifikasi yang tertulis pada bagian tutup radiator (misalnya pada tutup radiator tertulis 1,1 bar).
Maka katup tekan akan membuka yang menyebabkan sebagian air pendingin radiator akan disalurkan ke reservoir tank. Jika tekanan air pendingin radiator tidak dijaga pada tekanan kerja atau tekanan melebihi spesifikasi maka air pendingin radiator akan cepat mendidih.
Ketika suhu mesin turun setelah mesin dimatikan maka lama kelamaan tekanan air pendingin di dalam radiator juga akan mengecil sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara tekanan di dalam radiator dengan tekanan di luar radiator (tekanan atmosfer). Di dalam radiator akan terjadi kevakuman karena tekanan kurang dari satu atmosfer sehingga akan membuka katup vakum.
Karena katup vakum terbuka, air pada reservoir tank akan kembali mengisi radiator. Kelamaan tekanan pada radiator akan sama dengan tekanan atmosfer, ketika tekanan sama maka katup vakum akan menutup kembali.
Kebocoran pada tutup radiator dapat diketahui dengan menggunakan radiator cup tester dengan tekanan pembukaan standar 74 - 103 k.Pa (0.75 - 1.05 kgf/cm�, 10.7 - 14.9 psi) dan dengan tekanan pembukaan minimum 59 k.Pa (0.6 kgf/cm�, 8.6 psi).
Cara pemeriksaan tutup radiator menggunakan radiator cup tester dapat dilakukan dengan cara berikut :
- 1. Buka tutup radiator, Hati-hati jika mesin dalam keadaan masin panas, tunggu hingga dingin, karena jika keadaan mesin masih panas cairan dan uap yang bersuhu tinggi bertekanan dapat saja menyembur keluar.
- 2. Pilihlah adapter yang sesuai dengan ukuran tutup radiator. Kemudian pasang tutup radiator radiator cup tester.
- 3. Tekan pompa radiator cup tester sehingga tekanan melebihi tekanan spesifikasi yang tertulis pada tutup radiator. Pada saat tekanan ini katup tekan akan terbuka.
- 4. Perhatikan tekanan pada jarum penunjuk manometer, apakah terjadi penurunan tekanan atau tidak saat katup tekan terbuka.
- 5. Jika terjadi penurunan tekanan, kemudian tekanan berhenti pada tekanan spesifikasinya maka keadaan katup tekan pada tutup radiator masih bagus. Setelah itu tetap perhatikan jarum penunjuk pada manometer.
- 6. Setelah tekanan berada pada batas spesifikasinya tadi, maka tekanan harus tetap harus tidak boleh turun, tetapi jika masih turun maka hal tersebut menandakan adanya kebocoran pada tutup radiator.
2. Pemeriksaan Kebocoran Sistem Pendingin Menggunakan Radiator Cup Tester
Pemeriksaan kebocoran water coolant (air pendingin) radiator dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran pada sistem pendingin di mesin atau tidak. Kebocoran air pendingin dapat terjadi pada sambungan selang, sambungan pompa, water jacket dan lain sebagianya.Untuk menemukan tempat yang mengalami kebocoran dilakukan dengan cara tes tekanan sistem pendingin menggunakan radiator cup tester. Dengan radiator cup tester maka dapat diketahui tempat kebocoran yang akan diperbaiki. Bila tidak ada kebocoran luar, mungkin kebocoran terjadi pada blok silinder dan kepala silinder (cylinder head).
Pemeriksaan kebocoran water coolant (air pendingnin) radiator dapat dilakukan dengan cara berikut :
- 1. Isilah radiator dengan coolant water (air pendingin), kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang pengisian air pendingin radiator.
- 2. Tekan pompa radiator sampai tekanan spesifikasi. Jangan menekan pompa melebihi tekanan spesifikasi karena dapat merusak sambungan - sambungan pada sistem pendingin, contohnya sambungan selang.
- 3. Perhatikan apakah terdapat kebocoran atau rembesan air pendingin pada sambungan - sambungan radiator apa tidak.
- 4. Bagian - bagian yang rawan bocor adalah pada sambungan pipa air dan bak penampung. Jika tidak ditemukan kebocoran pada komponen tersebut, maka perlu diperiksa blok silinder dan kepala silinder.
No comments:
Post a Comment