Friday, May 29, 2020

Mengenal Satuan - Satuan Listrik

Mengenal Satuan - Satuan Listrik - Satuan adalah acuan yang digunakan untuk memastikan kebenaran pengukuran atau sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran.

Macam - Macam Satuan Listrik


1. Volt (V)

Tegangan listrik (Electric Voltage) merupakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan unit muatan listrik dari tempat satu ke tempat lainnya. Tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt.

Tegangan listrik juga sering dianggap sebagai gaya mendorong yang menyebabkan perpindahan elektron dari titik yang satu ke titik yang lain melalui perantara konduktor.

Dimana semakin besar tegangan yang diberikan, maka semakin kuat pula dorongan yang dilakukan oleh elektron didalam suatu rangkaian listrik.

Berdasarkan ukuran beda potensialnya,  tegangan listrik dibedakan menjadi 4 tingkatan, yaitu :
  • Tegangan listrik ekstra rendah (ekstra low voltage)
  • Tegangan listrik rendah (low voltage)
  • Tegangan listrik tinggi (high voltage)
  • Tegangan listrik ekstra tinggi (Exstra high voltage)

Berdasarkan aliran arusnya, tegangan listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Tegangan Listrik AC (Tegangan Bolak-Balik)

Tegangan AC (Alternating Current) merupakan tegangan listrik bolak - balik. Tegangan AC ini memiliki dua jenis yaitu single phase dan juga tripel phase.

Tegangan AC single phase merupakan jenis tegangan AC yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti namanya, tegangan AC single phase ini hanya memiliki satu phase dan ground / netral. Contoh sumber tegangan AC : Listrik rumah tangga dari PLN, Genset, Dinamo sepeda, Altenator pada mobil dan sepeda motor.

b. Tegangan Listrik DC (Tegangan Listrik Searah)

Tegangan listrik DC (Direct Current) merupakan tegangan listrik searah. Tegangan DC memiliki notasi atau tanda titik negatif di ujung satu dan notasi postif diujung yang lainnya.

Pemasangan tegangan DC harus benar letak antara kedua kutubnya. Karena jika terdapat kesalahan dalam pemasangan atau cara memasangnya yang terbalik, maka dapat mengakibatkan kerusakan pada kedua bagian ini. Contoh sumber tegangan DC diantaranya : Elemen volta, Baterei, Accu / Aki, Solar cell, Adaptor maupun power supply.

Dan pengaplikasian tegangan DC banyak di temui pada berbagai peralatan elektronik. Contohnya : Handphone, Sepeda motor, Mainan, Remote, Pemutar musik portabel dan sebagainya.

2. Ampere (A)

Ampere adalah satuan yang menyatakan kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar selama satu detik. Semakin besar daya yang dibutuhkan oleh elektronik, maka semakin besar pula kuat arus yang dibutuhkannya. Elektronik membutuhkan kuat arus antara 500mA hinga 5A.

3. Ohm (O)

Ohm adalah besar hambatan yang terjadi pada sebuah penghantar, alat listrik, maupun elektronik. Setiap elektronik memiliki hambatan listrik. Semakin besar hambatan listrik (O), semakin besar pula arus yang dibutuhkan (A) untuk menggerakannya. Sebuah kabel listrik normal memiliki hambatan listrik yang cukup kecil, atau bisa dikatakan nol.

Elektronik memiliki hambatan listrik yang cukup besar, sekitar 1O hingga lebih dari 500O. Hambatan listrik pada penghantar diperanguhi olah banyak hal, terutama suhu, sehingga besar hambatan dalam elektronik dapat berubah-ubah bergantung pada keadaan suhunya

4. Watt (W)

Watt, watt hour & kilo watt hour adalah besar daya yang dibutuhkan sebuah elektronik untuk beroperasi. Dalam listrik rumah tinggal, total penggunaan daya ini dibatasi, yaitu 220W, 450W, 900W, 1300W, dan sebagiannya bergantung pada jumlah yang diajukan PLN. Setiap elektronik membutuhkan daya untuk beroperasi, bergantung pada fungsi dan penggunaannya, berkisar antara 15 hingga 500 watt untuk peralatan rumah tangga.

Elektronik yang menghasilkan energi gerak dan atau panas (seperti strika, kompor listrik, AC, ataupun pompa air) membutuhkan daya yang besar. Penggunaan alat - alat yang berkategori ini dihemat untuk menekan jumlah tagihan rekening listrik. Penggunaan sebuah daya listrik selama 1 jam disebut watt hour (Wh).

Misal, sebuah lampu 10 watt menyala selama 1 jam maka membutuhkan daya sebesar 10 Wh. Satu kWh (kilo watt hour) setara dengan 1000 Wh. Menurut satuan inilah, PLN menghitung jumlah tagihan listrik, yaitu dengan menghitung total jumlah kebutuhan daya listrik (kWh) yang dipakai selama satu bulan.

Elektronik yang berbasis kumparan dan tabung memiliki daya awal yang lebih tinggi, tetapi berangsur s angsur turun setelah beberapa waktu. Elektronik dalam kategori ini diantaranya lemari es, AC dan TV.

Selain itu, elektronik yang bekerja terus menerus menjadi panas, termasuk kabel yang terlalu kecil penampangnya, akan menyedot daya lebih besar dari yang seharusnya. Lebih baik menggunakan perabotan berbasis tabung dan kumparan secara lama daripada sering di-on/off-kan.

5. VA (volt amprere) & kVA (kilo volt ampere)

Volt Ampere dan Kilo Volt Ampere adalah hasil kali tegangan dengan arus listrik. watt juga sering disebut dengan volt ampere (VA). 1 watt sama dengan 1 VA, sedangkan 1 kVA sama dengan 1000 VA, sama dengan 1000 watt.

Tetapi dalam kenyataan pemakaian, hanya bisa dimanfaatkan sebesar 800 watt dengan asumsi Cos Phi 0.8 (rugi-rugi daya). VA berbeda dengan V ataupun A saja. VA menyatakan satuan daya listrik, sedangkan V saja menyatakan jumlah tegangan listrik dan A saja menyatakan kuat arus listrik.

6. Hz (hertz)

Hertz atau frekuensi secara umum dapat diartikan sebagai jumlah kemunculan suatu kejadian yang berulang pada suatu jangka waktu tertentu. Frekuensi didefinisikan sebagai jumlah periode gelombang yang terjadi selama 1 detik mengacu pada SI, satuan frekuensi adalah hertz-jumlah siklus perdetik. Nama ini diberikan sebagai penghargaan kepada Heinrich R. Hertz atas kontribusinya pada bidang gelombang elektromagnetik.

No comments:

Post a Comment