Thursday, May 28, 2020

7 Alasan Staycation Jadi Pilihan Liburan Terbaik Setelah Pandemi Berakhir

Cntravellerme.com

Pandemi virus corona membatasi perjalanan orang, termasuk liburan ke luar kota atau bahkan dunia.

Pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tidak bepergian kecuali keadaan penting dan bersyarat.

Oleh karena itu, setelah pandemi corona, para wisatawan siap untuk kembali berlibur untuk mengusir kejenuhannya selama pandemi.

Adapun pilihan pertama yang memungkinkan adalah staycation.

Melansir laman Lonely Planetstaycation digemari karena membutuhkan biaya lebih murah daripada liburan internasional.

Adanya pembatasan dan social distancing di setiap negara, rasanya akan membuat tren ini semakin meningkat tajam.

Berikut 7 alasannya menurut situs Lonely Planet:

1. Pilihan terbatas

Jurnalis Lonely Planet, Imogen Hall menuliskan, perjalanan yang tidak penting sangat terbatas di seluruh dunia karena virus corona.

Sementara semua wisatawan berharap situasi akan membaik sesegera mungkin.

Namun, jika pembatasan perjalanan internasional dibuka, rasanya tetap menantang bagi wisatawan selama setahun ke depan.

Wisatawan akan dihadapkan pada keterbatasan di bandara, masuk obyek wisata.

Semua pengalaman wisata tersebut akan sangat terasa perbedaannya.

Untuk itu, pilihan yang lebih mudah adalah menggunakan transportasi pribadi untuk bepergian dalam negeri, ketika pemerintah mengizinkannya.

2. Staycation merupakan penantian

Sebelum darurat Covid-19, banyak dari wisatawan menganggap perjalanan sebagai kebutuhan hidup dan bukan lagi menjadi kemewahan.

Semua wisatawan kini tengah berpikir bagaimana dapat kembali melakukan perjalanan dengan cepat.

Jalan keluarnya bisa didapatkan dari staycation.

Pemesanan staycation akan memberi wisatawan sesuatu dan menjawab semua kerinduan perjalanan.

Kamu bisa menjelajahi tempat yang disukai, atau tempat baru yang lokasinya tak jauh dari rumahmu.

3. Perjalanan harus bebas dari stres

Semua orang setuju bahwa perjalanan adalah salah satu cara untuk menghilangkan stres dan menjauhkan dari beban pikiran.

Namun, di situasi saat ini perjalanan sangat terbatas, bahkan melarang perjalanan internasional untuk wisatawan.

Wisatawan dapat mengakalinya dengan cara tetap berjalan meski di area sekitar rumah.

Misalnya, pergi ke toko-toko yang buka, seperti toko makanan, dll.

Kamu juga bisa berjalan-jalan santai atau olahraga di sekitar tempat staycation.

Namun setiap orang perlu tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, hand sanitizer, dan social distancing.

4. Wisatawan internasional sedikit, kunjungan domestik lebih leluasa

Berkurangnya wisatawan internasional bisa menjadi hal positif bagi wisatawan domestik.

Khususnya bagi yang ingin mengunjungi obyek wisata yang biasanya ramai oleh wisatawan internasional.

Kamu bisa mengunjungi semua tempat wisata, ketika pemerintah kembali mengizinkannya, tanpa harus berdesakan untuk mendapatkan tempat.

5. Menciptakan aktivitas yang menarik

Selama beberapa bulan ke depan, mungkin liburan tak jadi ajang untuk melihat-lihat keadaan.

Orang akan jarang berkumpul di kafe atau restoran karena adanya pembatasan jarak.

Orang justru akan lebih banyak menikmati liburan #diRumahAja.

Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan di rumah saja ketika liburan, salah satunya berlatih seni.

Misalnya, kamu dapat belajar memasak melalui tontonan video Instagram, Youtube dan lainnya.

Atau dapat mencoba hal-hal baru yang tak pernah dilakukan sebelumnya, misalnya membuat eksperimen makanan atau minuman.

6. Menyapa teman

Selama staycation, kamu bisa melakukan aktivitas yang mungkin jarang dilakukan karena sibuk kerja dan lainnya.

Kini kamu dapat lebih leluasa menghubungi atau menyapa teman, keluarga terkasih di rumah, melalui gawaimu.

Tanpa melakukan kontak fisik, sapaan dan berbagi kabar tentu akan menghiburmu.

Hal ini setidaknya meredam kerinduan ketika tak bisa bertemu langsung. Kamu juga masih bisa melihat wajah mereka melalui virtual.

7. Membantu perekonomian lokal

Dengan pembatasan ke luar negeri, kamu tentu akan banyak beraktivitas hanya di area lokal.

Dan itu artinya, kamu juga bisa membantu perekonomian lokal misalnya membeli makanan di toko-toko sekitarmu.

Bagi wisatawan, kamu juga bisa membantu sektor pariwisata khususnya pemandu wisata. Caranya dengan mengikuti virtual tour yang mereka adakan.

Tanpa harus jauh-jauh berwisata, kamu tetap bisa membantu mereka dengan berdonasi ketika ikut virtual tour.

Selain itu, ketika perjalanan domestik dibuka, kamu bisa menginap di hotel-hotel lokal, yang otomatis kamu turut serta membantu perekonomiannya.

Tentunya ketika perjalanan domestik dibuka, kamu bisa mengunjungi tempat-tempat wisata lokal yang otomatis membantu perekonomian pariwisata lokal.

Traveling Setelah New Normal? Ikuti 6 Tips Ini Agar Terhindar Dari Penyakit

Tips traveling setelah New Normal
Unsplash/Edgar Chaparro

Covid19 atau yang lebih familiar dengan nama Corona telah menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Namun, tetap ada orang-orang yang memilih untuk traveling walaupun wabah ini telah menginfeksi ribuan penduduk.

Jika kamu salah satu orang tersebut, ikuti 6 tips di bawah ini untuk mencegah terinfeksi corona saat liburan.





1. Beli tiket hotel dan pesawat yang dapat di-refund

Redund, tiket online, online booking
Traveloka.com

Mungkin kamu telah memilih negara destinasi wisata yang bebas corona, namun tidak ada yang tahu kapan destinasi tersebut mengumumkan kasus pertamanya.

Daripada rugi karena membatalkan penerbangan dan hotel, lebih baik memesan tiket yang dapat di refund.

Selain menghemat pengeluaran, tentunya juga mencegah diri terjangkit dari virus satu ini.

2. Rajin mencuci tangan

Cuci tangan, tips traveling
Sehatq.com

Ketika sedang traveling, pastinya akan ada banyak tempat umum yang kamu didatangi.

Tidak ada yang tahu se-steril apa tempat tersebut.

Mencuci tangan merupakan salah satu cara termudah untuk mencegah virus untuk masuk ke dalam tubuhmu.

Cucilah tangan dengan sabun ketika selesai menggunakan toilet umum, sebelum makan, dan sesudah pulang bepergian.

Gunakanlah setiap kesempatan mencuci tangan yang ada sebab dengan mencuci tangan, virus akan mati dan mencegah kamu untuk tertular maupun menularkan.

3. Bawalah hand sanitizer kemanapun kamu pergi

Hand sanitizer, traveling, sanitizer travel
Merdeka.com

Jika bepergian ke tempat yang sulit untuk menemukan tempat untuk mencuci tangan, bawalah hand sanitizer kemanapun.

Gunakanlah hand sanitizer beralkohol agar virus mati.

Kamu juga bisa menggunakan hand sanitizer yang tersedia di area publik untuk menghemat pemakaian hand sanitizer pribadimu.

4. Hindari peternakan, hewan mati, dan hewan liar

Tempat wisata, tips traveling
Tribunnews.com

Virus corona dipercaya berasal dari hewan yang kemudian menjangkit ke manusia.

Maka dari itu, ada baiknya untuk menghindari peternakan, hewan mati, dan pasar yang menjual hewan liar saat liburan.

Demi keselamatan diri, tidak ada salahnya untuk menghindari tempat yang terdapat banyak binatang untuk sementara waktu ini, ya.

5. Makanlah makanan bergizi dan konsumsi vitamin

Vitamin, imunitas tubuh, tips traveling
Indrapura.co.id

Seperti yang telah diketahui, corona dapat menyerang ketika imunitas tubuh sedang melemah.

Ada banyak cara untuk mencegah virus corona dari dalam tubuh.

Salah satu cara untuk menjaga imun tubuh adalah dengan memakan makanan bergizi.

Selain itu, jangan lupa untuk konsumsi vitamin dan mengatur pola tidur agar tidak mudah lelah.

6. Hindari pergi ke destinasi wisata yang terlalu ramai

Traveling, solo traveling
Idntimes.com

Untuk mencegah terinfeksi corona, ada baiknya untuk menghindari kerumuman.

Ubahlah rencana wisatamu ke tempat yang jarang dikunjungi agar tidak berdesak-desakan dengan wisatawan lainnya.

Perlu diingat bahwa ketika memilih untuk traveling saat corona menyebar luas, pastikan semua rencana perjalananmu fleksibel sehingga kamu dapat menyesuaikan dengan kondisi terkini destinasi wisatamu.


Infeksi corona memang membahayakan. Namun kamu bisa meminimalisirnya dengan menerapkan 6 tips di atas saat sedang liburan.

Meski ada beberapa cara untuk terhindar Covid19, untuk saat ini tetap #diRumahAja merupakan pilihan yang terbaik.

Wednesday, May 27, 2020

Pulau Cubadak Padang, Gambar + Daya Tarik + Lokasi

Pulau Cubadak Kota Padang - Jika mendengar Kota Padang, yang pertama terbesit dalam pikiran adalah Rendang yang memiliki cita rasa yang khas dan nikmat.

Memang Kota Padang ini terkenal akan kelezatan kulinernya.

Namun, bukan hanya terkenal akan kulinerny saja, tetapi keindahan alam dari Ibukota Sumatera Barat atau Sumbar ini juga tak kalah menariknya dari kota-kota lain yang ada di Indonesia.

Tribunnews.com

Selain Pulau Bali, Tanah Minang ini menjadi salah satu daya tarik di Indonesia untuk menarik minat wisatawan turis asing.

Apalagi di sini ada banyak pulau-pulau kecil serta pantai-pantai yang menarik di Pesisir Selatan.

Salah satu Pulau yang menarik di kunjungi adalah Pulau Cubadak.

Siapa sangka Pulau kecil yang bernama Pulau Cubadak di Kota Padang Sumbar ini adalah salah satu lokasi liburan yang masuk kedalam menu favorit para bule.

Apa saja keindahannya?
Simak terus ulasan berikut ini.



Pulau Cubadak

Dilokasi.com

Keindahan dari Pulau Cubadak bisa dilihat dari foto dan gambar yang bertebaran di google serta video-video di YouTube.

Informasi nya pun bisa kamu temukan dengan mudah seperti di website Wikipedia atau forum-forum diskusi seperti kaskus.

Lokasi Pulau Cubadak ini sempat memgalami kasus, terutama masalah kepemilikan dari Pulau tersebut.

Ada rumor yang menyebutkan bahwa Pulau ini telah dijual dan sekarang dimiliki oleh asing.

Kasus dari kontrak kepemilikan ini sempat memanas ketika pemilik hotel atau vila di Cubadak ini mengusir warga lokal disebabkan menggangu ketenangan serta ketentraman para tamu.

Pulau yang namanya diambil dari nama buah yaitu nangka ini memang masih dilema mengenai siapa pemilik resmi dari Pulau tersebut.

Dimana sekarang ini dikuasai oleh asing, oleh sebab itu privasi dari para tamu terutama bule sangat terjaga.

Foto : ksmtour.com
Pulau Cubadak merupakan salah satu dari puluhan Pulau kecil yang terletak di Sumatera Barat, tepatnya di kabupaten pesisir Selatan yang memiliki luas 5.749 Km persegi.

Pulau ini bisa dikatakan masih sangat alami dan masih terjaga dengan baik kebersihannya.

Resort yang terdapat di Pulau ini adalah Paradiso Village Cubadak.

Kepopuleran dari resort ini memang sudah terkenal di luar negeri.

Apalagi resort ini juga merupakan salah satu penginapan mewah di sekitar area yang cukup luas tersebut.

Lihat.co.id

Keindahan dan pesona dari Kawasan wisata ini sudah dimuat di media luar negeri, bahkan pesonanya sudah diakui.

Tak heran jika media Jerman, Bild de Rau menyebutnya sebagai surga tersembunyi.

Praktis membuat para turis asing tertarik untuk mengunjungi kawasan wisata ini.

Apalagi sekarang ini sudah tersedia banyak sekali travel guide hingga paket terusan yang bisa digunakan oleh para turis untuk menikmati keindahan dari lokasi wisata ini.

Disini ada juga bibir pantai dengan panjang sekitar 1,5 km di sebelah selatan dari Padang. Sementara untuk luasnya sendiri mencapai kurang lebih 40 km persegi.

Pantai ini dulunya adalah pantai yang tidak terjamah. Kabarnya, ada banyak hewan liar di sekitar area ini.

Dilokasi.com

Pantai ini juga berfungsi sebagai tempat persinggahan sementara bagi para nelayan.

Dengan hadirnya Resort dan cottage tersebut, tentu saja menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik sekarang ini.

Ditambah lagi disini ada keragaman alam bawah lautnya yang mengagumkan dan juga eksotis.

Dengan luas total Pulau yang mencapai 7 hektar, praktis menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis baik itu turis lokal maupun asing.

Lokasi Pulau Cubadak

Dilokasi.com

Pulau Cubadak berada di kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Terletak di Kawasan wisata Mandeh (Mande Resort), 40 kilometer disebelah selatan Padang, dan 5 km dari pantai.

Lihat.co.id
Pulau Cubadak dapat dicapai dengan kapal dari Pantai Kota Painan Carocok.

Cubadak terdiri dari hutan dimana berbagai jenis satwa hidup ada disana.

Peta Pulau Cubadak

Fungsi Throttle Body Di Mesin EFI Dan Komponen Pentingya

Fungsi Throttle Body Di Mesin EFI Dan Komponen Pentingya - Throttle body merupakan bagian dari sistem induksi udara pada kendaraan yang sudah menggunakan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) atau injeksi elektronik.

Fungsi Throttle Body


Throttle body terletak diantara saringan udara (air filter) dan air chamber. Throttle body berfungsi sebagai saluran utama yang dilewati setelah udara tersaring oleh filter, sebelum akhirnya masuk ke air chamber dan intake manifold.

Komponen Penting Di Throttle Body

Pada throttle body terdapat beberapa komponen / bagian penting, yaitu :
Komponen Throttle Body

1. Throttle Valve
Throttle valve atau katup gas yang terdapat pada throttle body berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ke intake manifold dengan cara membuka dan menutup saluran utama yang dilalui udara saat pedal gas diinjak. Gerakan dari throttle valve ini disesuaikan dengan gerakan dari pedal gas.

Terdapat dua cara yang digunakan untuk menghubungkan pedal gas dengan throttle valve, yaitu :
  • Menggunakan kabel gas (manual)
  • Menggunakan motor listrik atau lebih dikenal dengan istilah throttle by wire (elektrik). 
Pada mobil modern sering menggunakan sistem throttle by wire untuk menggerakkan throttle valve.

2. TPS (Throttle Position Sensor)
Throttle Position Sensor (TPS) adalah salah satu sensor yang terdapat pada sistem EFI yang berfungsi untuk mendeteksi posisi bukaan dari katup throttle, Throttle Position Sensor (TPS) ini terletak di throttle body dan terhubung dengan throttle valve.

Data pembacaan besarnya bukaan katup oleh TPS ini nantinya akan dikirimkan ke ECU (Electronic Control Unit) sebagai data inputan ECU untuk mengontrol kerja mesin.

3. ISC  (Idle Speed Control)
Idle Speed Control (ISC) berfungsi untuk mengalirkan udara melalui saluran by pass ketika mesin dalam keadaan idle atau stasioner karena pada keadaan ini udara tidak dapat melewati saluran utama pada throttle body dikarenakan throttle valve dalam keadaan menutup rapat.

ISC valve dikontrol oleh ECU, selain sebagai saluran masuknya udara ketika mesin idle, ISC juga berfungsi untuk mengontrol banyaknya udara yang masuk ketika mesin idle untuk mengatur perbandingan campuran udara dan bahan bakar (air fuel ratio) serta untuk menaikkan dan menurunkan putaran mesin ketika mesin dalam keadaan idle.

Ketika mesin mendapatkan beban tambahan misalnya sistem AC (Air Conditioner) dihidupkan maka sistem idle up akan bekerja untuk menaikkan putaran mesin. Selain itu, ISC juga dapat berfungsi sebagai sistem cuk elektrik.

4. Air Flow Meter
Air flow meter hanya terdapat pada kendaraan EFI tipe  L - Jetronik. Air flow meter berfungsi untuk mengukur berapa banyak jumlah udara yang masuk kedalam intake manifold. Banyaknya udara yang masuk ke dalam intake manifold tergantung dari bukaan katup gas (throttle valve).

Hasil pembacaan jumlah udara yang masuk oleh air flow meter ini selanjutnya akan dikirimkan ke dalam ECU sebagai data inputan untuk ECU mengontrol kerja mesin.

Akibat Throttle Body Rusak

Jika terdapat kerusakan pada komponen throttle body maka dapat mepengaruhi kinerja mesin karena pasokan udara ke dalam ruang bakar menjadi tidak tepat, pasokan udara ke dalam ruang bakar bisa menjadi kurang atau terlalu banyak. 

Jika jumlah udara kurang maka akan menyebabkan campuran gemuk (terlalu banyak bensin campuran udara kurang), sedangkan jika udara terlalu banyak akan menyebabkan campuran terlalu kurus (terlau banyak udara campuran bensin kurang).

Terlalu sedikit udara yang masuk ke dalam intake manifold dapat disebabkan karena pada komponen throttle body kotor sehingga dapat menyumbat aliran udara yang masuk.

Dan jika udara yang masuk terlalu banyak dapat disebabkan terjadinya kebocoran karena pemasangan throttle body yang kurang tepat sehingga terjadi kebocoran udara atau pada bagian throttle valve terdapat kotoran sehingga throttle body tidak dapat menutup rapat ketika posisi idle.

Karena itu, throttle body memerlukan perawatan secara berkala dengan cara membersihkan bagian - bagian dalam throttle body dari kemungkinan adanya kotoran sehingga dengan melakukan perawatan berkala ini dapat membuat kinerja mesin tetap optimal.

Tuesday, May 26, 2020

Cara Memilih Kamera CCTV Rumah Terbaik Berdasarkan Opsi Berlangganan



Jika Anda ingin melindungi properti Anda dengan kamera keamanan cerdas, daftar opsi tidak pernah lebih lama. Itu bisa membuatnya sulit untuk memilih model yang sempurna untuk Anda, tetapi selain dari biaya dimuka, dan night vision, dan bidang pandang, dan tahan cuaca, ada satu fitur utama yang harus diperhatikan: harga berlangganan.

Hampir semua kamera keamanan menawarkan paket berlangganan bulanan tambahan yang dapat Anda bayar untuk mengarsipkan rekaman video Anda di cloud dan mengakses fitur lainnya. Dalam kebanyakan kasus, langganan ini tidak wajib, tetapi mereka menawarkan peningkatan substansial pada fungsionalitas dasar, jadi sebaiknya Anda membandingkan opsi Anda. Jika Anda menginginkan sesuatu tanpa berlangganan, itu mungkin: kamera Netatmo menawarkan fitur seperti zona khusus dan peringatan pintar secara gratis, dengan rekaman video terus menerus disimpan ke kartu microSD, akun Dropbox Anda, atau server FTP.

Monday, May 25, 2020

Bisakah Suplemen Vitamin D Membantu Melindungi Terhadap COVID-19?



Apakah Anda harus mengisi vitamin D dari sinar matahari selama pandemi saat ini ??

Anda mungkin membaca artikel berita minggu lalu tentang bagaimana mendapatkan cukup vitamin D dapat melindungi Anda dari COVID-19. Mungkin teman Anda mempostingnya di Facebook, atau Anda menemukannya di bacaan harian Anda tentang pandemi. Apa masalahnya? Memang benar: Penelitian pendahuluan baru menunjukkan bahwa mengambil suplemen vitamin D dapat berperan dalam mencegah atau mengelola COVID-19. Tapi tidak secepat itu. Ketika datang untuk suplemen untuk melindungi terhadap penyakit pernapasan, penelitian ini belum ada. Namun itu tidak berarti Anda tidak akan mendapat manfaat dari mengonsumsi suplemen vitamin D atau berjalan jauh secara sosial untuk menyerap sinar matahari, yang merupakan sumber alami nutrisi penting.

Inilah yang perlu Anda ketahui sebelum membeli apa yang disebut vitamin D yang ada pada sinar matahari dalam konteks COVID-19.


Mengapa para ilmuwan berbicara tentang vitamin D untuk membantu melawan COVID-19? 

Tidak mengherankan mengapa para ilmuwan tertarik untuk mempelajari vitamin D sebagai alat pengobatan untuk COVID-19, atau kekurangannya sebagai faktor risiko potensial untuk penyakit serius dari penyakit pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus yang baru. Bagaimanapun, kekurangan vitamin D adalah umum di antara banyak kelompok berisiko tinggi untuk COVID-19, termasuk orang tua dan orang-orang dengan obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi, kata Rose Anne Kenny, ketua gerontologi medis di Trinity College di Dublin. Penuaan dan obesitas sama-sama mengurangi kemampuan kulit untuk membuat vitamin D dari paparan sinar ultraviolet matahari, kata Kenny, dan penyakit ini berhubungan dengan penuaan dan membawa berat tambahan.

Vitamin D dikenal untuk membantu beberapa fungsi tubuh penting yang, jika dikompromikan, dapat mempengaruhi hasil COVID-19. "Vitamin D terkenal karena efeknya pada tulang, tetapi juga memiliki efek penting pada sistem kekebalan tubuh," kata Adrian Martineau, PhD, seorang profesor klinis infeksi pernapasan dan kekebalan di Queen Mary University of London. Menurut National Institutes of Health, vitamin D juga penting untuk melawan peradangan dan berkontribusi pada pertumbuhan sel. Vitamin D mendukung kemampuan sistem kekebalan tubuh bawaan untuk melakukan serangkaian tanggapan antivirus, termasuk produksi zat yang disebut peptida antimikroba yang diproduksi oleh sel darah putih dan selaput paru-paru, kata Dr. Martineau. Peptida ini memiliki sifat antivirus dan juga antibakteri. Vitamin D juga bertindak untuk meredam respons peradangan yang berpotensi berbahaya dalam tubuh yang dapat lebih aktif pada orang dengan kondisi kesehatan seperti obesitas dan diabetes, yang juga merupakan faktor risiko COVID-19, Martineau menambahkan.

Penelitian Ilmiah tentang Penggunaan Vitamin D untuk Penyakit Pernafasan, Termasuk COVID-19

Beberapa penelitian pendahuluan mengeksplorasi potensi penggunaan vitamin D dalam mencegah atau mengobati COVID-19.

Kekurangan Vitamin D Berhubungan Dengan Risiko Kematian Yang Lebih Besar Dari COVID-19 

Satu studi, yang diterbitkan pada Mei 2020 di Irish Medical Journal, secara berlawanan menemukan bahwa orang yang tinggal di negara-negara cerah di Eropa selatan, seperti Spanyol dan Italia, memiliki tingkat kekurangan vitamin D yang lebih tinggi - dan infeksi COVID-19 dan tingkat kematian yang lebih tinggi. - dibandingkan orang di negara-negara termasuk Norwegia, Finlandia, dan Swedia, yang lebih jauh ke utara dan relatif kurang cerah. Kenny mengatakan, orang-orang di utara mungkin memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi karena makanan mereka kaya akan vitamin D.

Vitamin D Dapat Melindungi Terhadap Infeksi Saluran Pernafasan Secara Umum

Studi lain, yang diterbitkan pada bulan Februari 2017 di The BMJ, memeriksa data dari 25 uji klinis yang menguji dampak suplemen vitamin D pada infeksi pernapasan akut, termasuk bronkitis, pneumonia, dan sinusitis (infeksi sinus umum). Gabungan, uji coba ini melibatkan total 11.321 peserta yang secara acak ditugaskan untuk mengambil suplemen vitamin D atau pil plasebo dan diikuti hingga 1,5 tahun. Percobaan acak dan terkontrol adalah standar utama penelitian medis karena dapat menunjukkan apakah intervensi secara langsung menyebabkan hasil spesifik, makalah yang lalu menjelaskan.

Hasil dari uji coba ini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D memiliki kemungkinan 12 persen lebih rendah untuk mengalami infeksi pernapasan akut daripada orang yang tidak. Dan di antara orang-orang dengan kekurangan vitamin D paling parah, mengonsumsi suplemen mengurangi risiko infeksi pernapasan hingga 70 persen. Namun satu batasan dari penelitian ini adalah bahwa para peneliti tidak memiliki data tentang apakah orang menerima suntikan flu atau jika mereka didiagnosis dengan penyakit paru obstruktif kronis (COPD), dua faktor yang secara independen dapat mempengaruhi risiko infeksi pernapasan akut. Penelitian ini juga dilakukan beberapa tahun sebelum COVID-19 mulai mengelilingi dunia. Jadi meskipun memberikan bukti kuat bahwa suplemen vitamin D dapat membantu dengan infeksi pernapasan lainnya, itu tidak membuktikan tanpa keraguan bahwa vitamin D akan membantu melawan COVID-19.

Meski begitu, hasilnya menunjukkan bahwa ini dimungkinkan mengingat fungsi vitamin D yang diketahui, kata Martineau, yang merupakan salah satu penulis studi BMJ.

Vitamin D Bisa Berperan dalam Mencegah Flu, Yang Merupakan Penyakit Pernafasan Lainnya

Penelitian sebelumnya memiliki hasil yang beragam tentang peran vitamin D dalam mencegah flu, yang, meskipun sangat berbeda dari COVID-19, sebagaimana dicatat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah penyakit pernapasan parah lainnya. Sebuah meta-analisis dari empat studi yang meneliti hubungan antara suplemen vitamin D dan efektivitas vaksin flu dan diterbitkan pada bulan Maret 2018 di Nutrients tidak menemukan hubungan antara keduanya. Salah satu batasan analisis ini adalah kemungkinan hasil dapat bervariasi tergantung pada kualitas vaksin flu dan jenis influenza yang beredar.

Penelitian sebelumnya mungkin menyarankan janji. Satu studi meneliti kasus influenza di antara anak-anak sekolah Jepang yang secara acak ditugaskan untuk mengambil suplemen vitamin D atau plasebo. Anak-anak yang menerima vitamin D memiliki kemungkinan 42 persen lebih rendah untuk terkena flu.

Apa yang saya ambil dari penelitian tentang vitamin D dan penyakit pernapasan seperti COVID-19?

Diperlukan penelitian yang lebih besar dan lebih teliti sebelum profesional kesehatan merekomendasikan suplemen vitamin D untuk masyarakat umum, untuk pencegahan atau pengobatan COVID-19, atau yang lainnya. "Tidak ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa rekomendasi vitamin D secara global harus berubah berdasarkan COVID-19," kata Susan Lanham-New, PhD, kepala departemen ilmu gizi di University of Surrey di Inggris.

Mengapa Anda Mungkin Masih Ingin Pertimbangkan Mengambil Suplemen Vitamin D 

Yang mengatakan, terlepas dari risiko Anda untuk COVID-19, beberapa kelompok mungkin mendapat manfaat dari suplemen. Orang yang berusia lebih dari 60 tahun, serta orang dengan masalah kesehatan kronis, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit paru-paru, dapat mengambil manfaat dari mengonsumsi suplemen vitamin D, kata Paul Marik, MD, kepala obat perawatan paru dan perawatan kritis di Eastern Sekolah Kedokteran Virginia di Norfolk. Dosis harian antara 1.000 dan 4.000 unit internasional (IU) aman, tambahnya. Orang kulit berwarna, bayi yang disusui, dan orang yang minum obat tertentu adalah di antara kelompok orang lain yang berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin D, menurut Medline Plus.

iPadOS vs Windows vs ChromeOS: Manakah Tablet Terbaik Saat Ini?


Jika Anda memilih tablet baru, atau tablet baru yang dapat berubah menjadi laptop jika Anda memasang keyboard, maka Anda punya tiga pilihan: iPadOS, Windows, atau ChromeOS. Satu OS tablet khusus, baru-baru ini berpisah dari iPhone, dan dua OS desktop yang dikonversi melakukan tugas ganda pada tablet. Mana yang terbaik untukmu?

Meskipun kami tidak dapat membahas setiap skenario penggunaan tunggal di sini — dan pada akhirnya pilihan Anda bergantung pada bagaimana Anda akan menggunakan tablet Anda, dan aplikasi yang ingin Anda jalankan — tiga sistem operasi berbeda dalam pendekatan mereka dalam beberapa hal yang menarik. cara. Perlu mengetahui tentang perbedaan-perbedaan itu sebelum membeli.

 Windows

Windows telah berusaha mengedepankan wajah ramah-tablet sejak 2012 dan masa-masa Windows 8. Upaya-upaya awal itu agak membawa malapetaka. Di Windows 10, gabungan antara mode desktop dan mode tablet jauh lebih jelas dan menggelegar, dan sistem operasi Microsoft lebih baik untuk itu.

Ini adalah perangkat yang tampak pintar seperti Surface dan fleksibilitas Windows dan kemudahannya saat ini dapat bergerak masuk dan keluar dari mode ramah-tablet yang telah memunculkan semua perangkat 2-in-1 di pasar — ​​laptop ini -tablet hybrid mencoba memberi pengguna yang terbaik dari kedua dunia dalam beberapa hal, dan meskipun langkah itu tampaknya berani untuk memulai, itu terbayar sekarang.


Windows harus beralih antara mode tablet dan mode normal secara otomatis pada sebagian besar perangkat 2-in-1 (ketika Anda melepas dan menghubungkan penutup keyboard, misalnya). Anda juga dapat melompat di antara mode secara manual dengan membuka panel Pusat Tindakan di sebelah kanan dan mengetuk tombol mode Tablet.

Menu Mulai mengembang untuk mengisi seluruh layar, bilah tugas tumbuh lebih besar, keyboard layar sentuh ikut bermain, dan kisi-kisi Windows snap biasa (untuk jendela doking ke kiri atau kanan) menyusut menjadi dua panel, bukan empat (sehingga Anda dapat membagi layar antara dua aplikasi, pada dasarnya). Masih janggal, di beberapa tempat — File Explorer pada dasarnya hanya memiliki tombol dan teks yang lebih besar — ​​tetapi ini hanya berfungsi. Ketika sampai pada penilaian seberapa efektif Windows sebagai OS tablet, itu sangat tergantung pada perangkat lunak yang Anda gunakan. Program Microsoft sendiri, seperti Office atau klien Mail bawaan, jelas dirancang dengan mempertimbangkan mode alternatif ini, dan bahkan pita Office tidak terlalu sulit untuk dioperasikan pada layar sentuh.


Untuk perangkat lunak non-Microsoft, ini sedikit lebih banyak hit and miss. Google Chrome beradaptasi dengan baik, dengan antarmuka yang hanya sedikit lebih besar — ​​dan itu fantastis, omong-omong, memiliki web desktop lengkap tersedia — tetapi program yang lebih terperinci dan kompleks seperti Photoshop tidak terlihat nyaman dalam mode tablet. Ini berfungsi, tetapi tidak benar-benar dirancang untuk dioperasikan dengan tusukan jari (seperti, katakanlah, Photoshop untuk iPad).

Windows adalah OS desktop yang disesuaikan untuk penggunaan tablet, dan masih terasa seperti itu, terlepas dari semua peningkatan yang telah dilakukan sejak 2012. Menu, keyboard, pengaturan, dan perabotan OS lainnya semuanya bekerja dengan baik, tetapi mereka akan bekerja lebih baik jika Anda mencolokkan mouse dan keyboard. Ketahuilah bahwa tidak semua program desktop Anda akan melakukan lompatan dengan lancar — meskipun Anda mungkin menganggap kecanggungan itu sepadan dengan imbalan menjalankan program desktop pada perangkat tablet sama sekali.

 iPadOS

iPadOS sekarang telah membuat terobosan dari iOS, yang mungkin merupakan langkah cerdas dari Apple: Ini berarti komponen khusus tablet seperti Dock, Split View dan Split Screen dapat dikembangkan secara mandiri. Baru-baru ini, dan mungkin yang paling signifikan, iPadOS mendapatkan dukungan mouse dan trackpad yang tepat.

Semua fitur baru ini membantu iPad berfungsi lebih baik sebagai laptop, tetapi mereka juga membantunya berfungsi lebih baik sebagai tablet. iPadOS datang dari arah yang berlawanan dengan Windows: Ini adalah OS tablet yang secara bertahap dikonversi untuk berfungsi sebagai OS desktop juga. Sebagai OS tablet, itu pasti bekerja lebih baik daripada Windows, meskipun ada beberapa negatif untuk dipertimbangkan.


Fitur Layar Split tidak berfungsi dengan baik seperti Windows, karena aplikasi iPadOS tidak nyaman bekerja di dalam jendela ukuran bervariasi seperti aplikasi Microsoft OS. Selain itu, meskipun Safari untuk iPad berupaya meniru browser desktop, Anda masih akan menemukan beberapa masalah — untuk mendapatkan kekuatan penuh web di tablet Anda, Windows tetap menjadi pilihan yang lebih baik. Kami menyukai banyak pengalaman iPadOS. Elemen seperti layar pengaturan dan aplikasi asli seperti email dan peta hanya terasa lebih alami dan nyaman daripada di Windows. Ini adalah aplikasi yang dibuat untuk penggunaan layar sentuh, tentu saja, bukan aplikasi yang dibuat untuk operasi mouse dan keyboard yang kemudian diadaptasi.

Seperti pada Windows, pengalaman Anda akan bervariasi tergantung pada aplikasi yang Anda gunakan. Misalnya, jika Anda menggunakan perangkat Anda murni sebagai tablet, maka Photoshop untuk iPad lebih mudah digunakan daripada Photoshop untuk Windows (meskipun tidak sekuat). Bahkan aplikasi Microsoft Office berfungsi lebih baik di iPad, jika Anda akan membuatnya dalam mode tablet untuk semua atau sebagian besar waktu.



Dengan orang-orang seperti Netflix, Gmail, Dropbox, dan sebagian besar program populer lainnya, pengalaman aplikasi iPad berdedikasi lama berkembang biasanya mengalahkan pengalaman web (atau aplikasi terbatas) pada Windows dalam mode tablet. Jika Anda benar-benar membutuhkan antarmuka web untuk sesuatu, Windows biasanya menang; jika tidak, aplikasi iPad akan terasa lebih intuitif. Jadi, apa gunanya Anda? Untuk tablet yang akan tetap dalam mode tablet untuk sebagian besar waktu, kami lebih suka iPadOS, dan layar beranda plus dock plus widget adalah antarmuka awal yang lebih baik daripada menu Mulai yang diperluas Windows. Di sisi lain, Windows dan program-programnya melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk beralih antara tablet dan OS desktop, karena masih memperlakukannya sebagai mode yang berbeda. Pertanyaannya adalah berapa banyak aplikasi yang ingin Anda gunakan dalam formulir seluler, dan berapa banyak aplikasi yang ingin Anda gunakan di desktop atau formulir web desktop.

Chrome OS

Chrome OS tidak terlalu peduli dengan faktor bentuk tablet daripada Windows atau iPadOS, tetapi mengingat banyak Chromebook adalah 2-in-1, itu juga layak dicakup. Beralih ke mode tablet di Chromebook, atau beli Chrome OS di tablet, dan antarmuka sedikit berubah — Anda mendapatkan layar beranda tercakup dalam ikon aplikasi, sementara tombol pengalih aplikasi muncul di kanan bawah.

Pada dasarnya, ini sama dengan mencoba menggunakan browser Chrome hanya dengan ujung jari Anda, yang tidak seburuk yang Anda perkirakan (kecuali jika Anda perlu melakukan sejumlah besar pemrosesan kata, tetapi itu menyusahkan pada OS tablet mana pun). Jelas beberapa situs lebih diarahkan pada hal ini daripada yang lain, tetapi kami tidak menemukan banyak masalah — sebagian besar Chromebook memiliki layar beresolusi relatif rendah, yang membantu.


Misalnya, menggunakan Gmail di web, meskipun mungkin tidak semulus menggunakan aplikasi Gmail di iPadOS. Sekali lagi, jarak tempuh Anda akan bervariasi tergantung pada aplikasi pilihan Anda dan apakah Anda memerlukan peramban web lengkap untuk apa pun yang Anda coba lakukan pada tablet Anda. Dukungan untuk aplikasi Android yang sekarang dimasukkan ke dalam Chrome OS juga membantu di sini: Anda pada dasarnya memiliki perangkat yang merupakan tablet Chrome OS dan tablet Android. Aplikasi tablet Android tidak pernah luar biasa, tetapi staples seperti Netflix dan Spotify dan Plex berfungsi dengan baik, seperti halnya aplikasi Office dari Microsoft. Jika Anda tidak ingin menggunakan aplikasi Android, alih-alih pindah ke aplikasi web.

Dan memang itulah satu-satunya area di mana Chrome OS bersinar sebagai OS tablet — untuk membuat Anda mengakses aplikasi web lengkap. Jika ini adalah di mana Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu tablet Anda, maka Anda mungkin lebih suka Chrome OS daripada mengasapi Windows atau untuk komplikasi yang kadang-kadang dilontarkan Safari di iPadOS di web.


Chrome OS jelas tidak memiliki polesan iPadOS atau Windows ketika harus berpindah antar aplikasi, atau menampilkan dua aplikasi berdampingan di layar, atau menggunakan keyboard di layar — keyboard tidak dapat dilepas dan dipindahkan sekitar seperti itu dapat di perangkat Apple dan Microsoft, misalnya. Ada satu hal lain yang perlu disebutkan, dan itu adalah Google Assistant: Ini lebih mudah diakses di tablet yang menjalankan Chrome OS daripada di tablet Windows atau iPad. Jika Anda menjalani sebagian besar hidup Anda melalui Asisten atau di aplikasi web, maka tablet Chrome OS — atau setidaknya 2-in-1 — mungkin sama sekali bukan ide yang buruk.