Tuesday, October 29, 2019

Cara Megetahui Arti Kode Pada Ban Mobil

Cara Megetahui Arti Kode Pada Ban Mobil - Ban merupakan salah satu komponen pada mobil yang memiliki fungsi vital diantaranya :

1. Menahan beban

Dalam hal menahan beban, yang paling berpengaruh adalah tekanan angin, karena angin dalam ban berfungsi untuk menopang berat kendaraan dan muatan.
    Menahan beban

    2. Meredam guncangan

    Tekanan angin dan type ban (radial/ bias) sangat berpengaruh dalam meredam guncangan awal sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe radial mampu meredam guncangan lebih baik daripada ban tipe bias.
      Meredam guncangan

      3. Meneruskan tenaga dari mesin

      Ban berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dan pengeraman ke permukaan jalan, hal ini berkaitan dengan kinerja traksi dan pengereman. Yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern atau kembangan dari ban.
        Meneruskan tenaga dari mesin

        4. Meneruskan fungsi kemudi

        Ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini akan menentukan kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam berkendara.
          Meneruskan fungsi kemudi

          Memahami Indeks Beban Dan Simbol Kecepatan :

          Indeks kecepatan adalah simbol huruf mulai dari J sampai dengan Z yang telah disepakati bersama seluruh produsen ban untuk menunjukkan batas kecepatan maksimum yang aman, yang juga berhubugan dengan indeks beban. Lihat tabel indeks beban dan simbol kecepatan di bawah ini.

          Kedua unsur dibawah ini disebut juga keterangan penggunaan ban dan saling berhubungan. Tabel di bawah ini memberikan informasi nilai indeks beban dan simbol kecepatan untuk masing-masing simbol atau nilai.

          Indeks Beban (simbol and beban maksimum dalam Kg)
          Simbol Kecepatan (simbol and kecepatan maksimum dalam km/jam)

          Mengetahui Kode Pada Ban :

          Semua ban memiliki serangkaian kode khusus yang menginformasikan spesifikasi ban tersebut. Kode tersebut meliputi ukuran/dimensi, tahun produksi, ukuran tekanan (PSI/pounds per Square Inch), dan maksimal rotasi kecepatan, serta ukuran tekanan beban, dan suhu maksimal saat berputar.

          Cermat membaca kode ban pada kendaraan, maka Anda telah melakukan langkah pertama untuk berkendara dengan aman. Banyak sekali kasus kecelakaan yang terjadi karena tak cermat ketika memilih ban. Komposisi ban dijelaskan oleh kode alfanumerik yang umumnya dicantumkan pada dinding ban bagian terluar.

          Kode ban telah berkembang seiring teknologi yang diusung produsen selama bertahun-tahun, hal tersebut terkait dengan campuran kompon karet sebagai bahan dasar ban, serta pengembangan untuk memaksimalkan tingkat ketahanan suhu, atau biasa dikenal dengan Uniform Tire Quality Grade (UTQG).

          Di sisi pinggir bagian luar ban mobil tertera rangkaian angka dan huruf yang semuanya mempunyai arti tertentu. Bagi Anda yang masih belum tahu cara membaca maksud dari angka dan huruf tersebut. Ban mempunyai �bahasa� sendiri untuk berkomunikasi dengan penggunanya.

          Bahasa ban yang berupa serangkaian angka dan huruf menunjukkan data-data spesifikasi, merek dan tipe, yang universal dan sudah disepakati oleh semua produsen ban di seluruh dunia.

          1. Ban mobil penumpang

          Ukuran 195/60 R 14 85 H

          Keterangan :
          • 195 : Lebar penampang ban (mm)
          • 60  : Aspek rasio
          • R   : Kontruksi ban radial
          • 14 : Diameter pelek (inch)
          • 85 : Load indek
          • H  : Simbol batas kecepatan.

          Ukuran 7.75 � 14 4PR

          Keterangan :
          • 7.75 : Lebar penampang ban (inch)
          • 14    : Diameter pelek (inch)
          • 4PR : Ply rating

          Ukuran 205SR14

          Keterangan :
          • 205 : Lebar penampang (mm)
          • S    : Batas kecepatan
          • R   : Kontruksi radial
          • 14 : Diameter pelek (inch)

          Ukuran G70 - 15 B

          Keterangan :
          • G  : Batas ban
          • 70 : Aspek rasio (seri)
          • 15 : Diameter pelek (inch)
          • B  : Load range

          2. Ban Truck and Bus, off the road dan Industri

          Ukuran 10.00 - 20 14PR

          Keterangan :
          • 10.00 : Lebar penampang (inch)
          • 20     : Diameter pelek (inch)
          • 14PR : Ply rating

          3. Ban Balap atau Racing Tire (RA)

          Ukuran 5.00/9.00 - 13

          Keterangan :
          • 5.00 : Tinggi penampang (inch)
          • 9.00 : Lebar penampang (inch)
          • 13    : Diameter pelek (inch)

          4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST)

          Ukuran 10 x 6 x 61/4

          Keterangan :
          • 10    : Diameter luar (inch)
          • 6      : Lebar Dasar
          • 61/4 : Diameter dalam (inch)

          5. Ban Agrikultur (AGP)

          Ukuran 19 x 8.00 - 10

          Keterangan :
          • 19 : Diameter keseluruhan (inch)
          • 8.00 : Lebar penampang (inch)
          • 10 : Diameter pelek.

          Cara membaca aspek ratio :
          • Aspek ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat rumusnya seperti ini.
          • Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100
          • Contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50
          • Contoh 2 mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16. maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar bannya 195mm.

            Monday, October 28, 2019

            Komponen Pada Distributor (Delco) Beserta Fungsinya

            Komponen Pada Distributor (Delco) Beserta Fungsinya - Distributor atau sering juga disebut delco merupakan salah satu komponen pada sistem pengapian konvensional mobil. Distributor berfungsi untuk mendistribusikan induksi tegangan tinggi sekunder koil ke busi sesuai dengan urutan pengapian mesin. Pada unit distributor mobil terdapat banyak komponen yang memiliki fungsi tersendiri.

            Sistem pengapian sendiri terdapat beberapa jenis dan macam - macam sistem pengapian, untuk penjelasan tentang jenis & macam - macam sistem pengapian dapat dilihat disini.


            Untuk komponen pada sistem pengapian sendiri, setiap jenis sistem pengapian memiliki komponen yang berbeda - beda. Salah satunya komponen penting pada sistem pengapian adalah distributor, komponen distributor terdapat pada sistem pengapian konvensional dan semi transistor.

            Komponen - Komponen Pada Distributor / Delco Beserta Fungsinya


            1. Tutup distributor
            Tutup distributor berfungsi sebagai terminal yang terhubung dengan kabel busi dan kabel sekunder coil. Pada tutup distributor terdapat terminal kabel tegangan tinggi, terminal input dan terminal output sesuai dengan jumlah silinder. Jadi untuk mesin 4 silinder mempunyai 1 terminal input dan 4 terminal output. 

            Setiap terminal pada tutup distributor akan bergesekan dengan rotor untuk menerima tegangan tinggi, dari terminal tersebut listrik disalurkan ke busi melalui kabel tegangan tinggi. Sebagai tempat terminal tegangan tinggi maka tutup distributor terbuat dari bahan isolator yang baik agar tidak ada kebocoran arus tegangan tinggi antar terminal dengan bodi/rumah distributor.
            Tutup Distributor

            2. Rotor
            Rotor berfungsi untuk menerima tegangan tinggi dari coil dan mendistribusikan tegangan tersebut ke masing - masing terminal pada distributor cap (tutup distributor). Rotor memiliki konduktor yang terhubung dengan kabel sekunder ignition coil dan ujung lainya terbebas.

            Cara kerja rotor yaitu dengan memanfaatkan putaran poros distributor. Saat poros distributor berputar, rotor juga ikut berputar. Putaran itu akan mendistribusikan listrik tegangan tinggi ke masing-masing busi.
            Rotor

            3. Poros Disributor
            Poros distributor terletak di bagian tengah distributor. Dibagian bawah poros, terhubung dengan pompa oli yang terkoneksi dengan crankshaft mesin. Sehingga putaran poros dipengaruhi oleh putaran mesin.

            Selain itu, poros ini juga memiliki sebuah cam atau nok yang berfungsi untuk menekan kaki platina agar terjadi pemutusan arus. Dibagian atas, poros terhubung dengan rotor yang akan mendistribusikan listril tegangan tinggi ke masing-masing busi.
            Letak Poros Distributor

            4. Platina (Contact Breaker)
            Platina berfungsi untuk memutuskan arus primer coil untuk menghasilkan tegangan sekunder yang sangat tinggi melalui proses induksi. Dinamakan platina karena komponen ini memiliki contact point berbahan lohgam platina. Yang membuat platina terbuka adalah nok / cam pada poros distributor, sedangkan yang membuat platina menutup adalah pegas. 

            Saat platina menutup tahanan harus nol dan persinggungan permukaan harus baik agar arus listrik dapat mengalir dengan cepat mencapai maksimal, dan kemagnetan inti koil cepat terbentuk. Sedangan saat platina terbuka maka arus listrik harus cepat terputus agar koil dapat menghasilkan induksi tegangan tinggi secara maksimal. 

            Lama kontak pemutus menutup merupakan faktor penting dalam pembentukan induksi tegangan tinggi. Lama kontak pemutus menutup diukur dalam derajat dan sering disebut cam dwell angle (CDA). Besar cam dwell angle (CDA) berhubungan terbalik dengan celah platina, bila celah platina besar maka CDA menjadi kecil, sebaliknya bila celah platina kecil maka CDA (cam dwell angle) besar.
            Platina (Contact Breaker)


            5. Breaker plate
            Breaker plate merupakan sebuah tatakan tempat platina diletakan. Komponen ini dapat digerakan untuk mengubah timing pengapian. Hal itu karena breaker plate terhubung dengan advancer yang berfungsi mengubah timing pengapian.

            Saat breaker plate bergeser, menyebabkan posisi platina juga ikut bergeser. Hal itu berakibat timing pengapian yang lebih awal ataupun lebih lambat. Dikomponen ini pula penyetelan celah platina dilakukan.


            6. Capasitor / Kondensor
            Saat kontak platina terputus, akan menimbulkan percikan di celah kontak tersebut. Tentu hal ini bisa berakibat pada hasil pengapian. Kapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat menyerap arus listrik yang berfungsi untuk menyerap arus induksi primer koil (electromotive force).

            Saat kontak pemutus arus terbuka sehingga percikan api pada permukaan kontak dapat dikurangi, kontak pemutus tidak cepat aus/kotor/terbakar. Selain itu dengan terserapnya electromotive force dari induksi koil primer kecepatan perubahan kemagnetan lebih tinggi, sehingga arus induksi pada sekunder koil lebih besar, percikan api lebih besar, pembakaran lebih sempurna, tenaga mesin besar dan bahan bakar lebih hemat.
            Capasitor / Kondensor

            7. Poros Nok
            Poros nok pemutus arus berfungsi untuk menekan rubbing block platina sehingga platina terbuka. Terbukanya platina menyebabkan aliran listrik pada primer koil terputus, kemagnetan inti koil hilang, terjadi induksi baik pada primer koil maupun sekunder koil.

            Tegangan induksi sekunder koil yang sangat tinggi  dialirkan ke tutup distributor, rotor, kabel tegangan tinggi dan busi sehingga terjadi percikan api pada busi. Jadi saat pemutus arus terbuka akan terjadi percikan api di busi.

            Pada motor 4 tak, api busi diperlukan tiap 2 putaran engkol yaitu saat akhir kompres, untuk itu dibuat perbandingan putaran engkol dengan poros nok pemutus sebesar 2:1, artinya poros engkol berputar 2 kali (720 derajat) maka poros nok berputar 1 kali (360 derajat).

            Jumlah tonjolan nok sesuai dengan jumlah silinder, artinya untuk motor 1 silinder mempunyai nok 1 buah, sedang motor 4 silinder mempunyai nok 4 buah. Antar poros penggerak dan nok tidak terikat mati. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan centrifugal advancer, yaitu mekanisme yang digunakan untuk mengajukan saat pengapian.

            Platina membuka akibat tekanan poros nok, saat platina mulai membuka maka terjadi percikan api busi. Keausan poros nok yang tidak merata menyebabkan waktu pembukaan platina tidak stabil, sehingga saat percikan api juga tidak stabil atau saat pengapian tidak stabil.

            8. Centrifugal advancer
            Centrifugal advancer merupakan mekanisme yang berfungsi mengajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin. Centrifugal advancer terdiri dari 3 komponen utama yaitu : bobot centrifugal, pegas dan driving plate.

            Saat putaran mesin bertambah maka gaya centrifugal yang dihasilakan juga bertambah, pegas akan memanjang mengimbangi gaya centrifugal yang dihasilkan.

            Gerakan bobot centrifugal mengungkit nok sehingga poros nok berputar searah putaran rotor, karena putaran nok searah maka nok lebih cepat bertemu dengan rubbing block, kontak pemutus lebih cepat terbuka, saat pengapian lebih maju.
            Centrifugal advancer

            9. Vacum advancer
            Kecepatan perambatan api hasil pembakaran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain perbandingan campuran, atomisasi, tekanan campuran, temperatur campuran dan sebagainya. Saat kendaraan dipercepat campuran bahan bakar menjadi gemuk karena pada saat tersebut terjadi penyemprotan bahan bakar pada pompa percepatan.

            Campuran gemuk membutuhkan waktu pembakaran yang lebih lama dibanding campuran ideal, untuk itu agar tekanan maksimal hasil pembakaran tetap 108 setelah TMA maka saat pengapian harus dimajukan. 

            Prinsip pengajuan saat pengapian memanfaatkan perubahan kevakuman pada lubang throttle valve. Saat motor dipercepat kevakuman pada throttle valve naik, gaya dari kevakuman yang dihasilkan menggerakkan diafragma.

            Diafragma menggerakan dudukan kontak pemutus arus (breaker plate) berlawanan dengan putaran putaran poros nok, gerakan dudukan kontak pemutus arus lebih cepat membuka, sehingga saat pengapian juga lebih cepat/maju.
            Vacum advancer

            Friday, October 25, 2019

            Cara Scan Dokumen di HP Android Dengan Aplikasi Google Drive

            Cara scan data atau dokumen pakai HP android via google drive - Ingin scan dokumen yang gampang dan tidak ribet? mungkin kalian bisa menggunakan cara ini yaitu dengan menggunakan smartphone android saja. Jadi sangat lah praktis dan murah. Karena kita tidak perlu jauh-jauh pergi ke tukang scan dan membayar biaya scan yang bisa dibilang tidak lah begitu murah. Jika hanya beberapa mungkin masih lah tidak begitu berpengaruh terhadap keuangan kita. Namun apabila yang data atau dokumen yang di scan itu banyak maka tentunya akan jadi boros.

            Nah, sebagai alternatifnya kalian dapat melakukan scan dokumen cukup dengan bermodalkan hp android saja. Jadi ketika suatu saat kalian membutuhkan softcopy seperti ingin scan ktp, foto, ijazah, atau dokumen lain-nya, kalian bisa memanfaatkan hp android milikmu untuk scan dokumen tersebut tanpa harus pergi ke tempat jasa scan dokumen.

            Cara Praktis Melakukan Scan Dokumen Dengan Hanya Menggunakan HP Android
            Jika kita ketahui bersama bahwa memang peran scan dokumen dalam hal tertentu bisa dibilang sangatlah penting. Seperti saat melamar pekerjaan secara online, jadi suatu perusahan pasti menginginkan dokumen yang terlampir harus berbentuk softcopy atau berbentuk dokumen yang sudah di scan. Nah, maka dari itu tentunya kalian haruslah melakukan scan data/dokumen.

            Dan untuk melakukan scan dokumen kita bisa melakukan-nya dengan menggunakan sebuah aplikasi google drive, dimana aplikasi ini mempunyai fungsi dasar sebagai tempat penyimpanan gratis di internet. Jadi selain digunakan sebagai alat scan, kalian juga bisa memanfaatkan aplikasi google drive untuk menyimpan dokumen-dokumen penting yang bersifat pribadi, sebagai tempat berbagi file berukuran besar dan masih banyak lagi.

            Cara scan dokumen lewat android menggunakan google drive :

            • Langkah yang pertama yang harus kalian lakukan jika ingin scan data via aplikasi google drive, yaitu pastinya buka terlebih dahulu aplikasi google drive-nya, kemudian upload sebuah file dengan cara menekan ikon +.
            • Dan setelah itu lanjutkan dengan mengeklik pindai atau scan. Untuk lebih jelasnya maka kalian lihat saja pada gambar berikut ini.
            Cara Praktis Melakukan Scan Dokumen Dengan Hanya Menggunakan HP Android

            • Langkah selanjutnya yaitu kalian tinggal ambil gambar dari dokumen yang kalian miliki dengan camera ponsel. Untuk melakukannya maka klik ikon biru untuk mengambil foto dan lanjutkan dengan crop untuk mengatur ukuran yang kalian inginkan. Dan jika sudah, silahkan kalian klik ikon ceklis. Dan kemudian kalian tunggu sampai dokumen-nya terupload dalam bentuk file pdf.
            Cara Praktis Melakukan Scan Dokumen Dengan Hanya Menggunakan HP Android
            • Dan jika sudah ter-upload file-nya, maka langkah yang selanjutnya silahkan kalian klik ikon 3 titik pada sebelah kanan nama file untuk membuka file yang sudah terupload tadi. Kalian bisa menyimpan hasilnya ke gallery dengan menekan ikon download dan kalian bisa membagikan ke teman-teman kalian dengan menekan ikon salin link.
            Cara Praktis Melakukan Scan Dokumen Dengan Hanya Menggunakan HP Android

            • Selesai

            Demikianlah cara mudah scan dokumen melalui android via google drive. Semoga tutorial diatas dapat bermanfaat bagi kalian dan jika berkenan maka share artikel ini ke teman kalian yang lain agar mereka juga dapat mengetahuinya. Terimakasih dan selamat mencoba.

            Thursday, October 24, 2019

            Komponen Rem Angin Beserta Fungsinya

            Komponen Rem Angin Beserta Fungsinya - Keuntungan system Full Air Brake Di banding yang lain :
            • 1. Daya pengendalian yang ringan.
            • 2. Dapat di peroleh daya pengereman yg besar.
            • 3. Dalam perbaikan lebih sederhana.
            • 4. Tidak akan terjadi kebocoran pelumas di sekitar tromol
            • 5. Ramah lingkungan dan lain-lain.
              Rem Angin
                Karna daya pengereman pada sistem rem angin lebih besar di banding dengan system yang lainya semisal AOB.(Air Over Brake). Maka system ini di gunakan di kendaraan - kendaraan berat agar beban yang berat mampu di imbangi dengan system rem yang kemampuanya lebih berat juga.

                  Komponen Rem Angin Dan Fungsinya :

                  1. Air Tank
                  Berfungsi untuk menampung udara sementara yang di suplay dari kompresor udara yg sebelumnya udara tersebut sudah di saring terlebih dahulu oleh filter udara dan Air Dryer agar udara yg masuk kedalam tangki bener bener bersihh tidak terdapat kotoran atau air yang masuk ke system saluran.

                  Dan demi keamanan / safety di terapkan dalam system rem FAB ini bahwa tekanan di dalam tangki pun selalu harus sesuai, yaitu : 740 -840 kPa (7,5 � 8,5 kgf/cm2). apabila tekanan melebihi batas yang di tentukan maka urada di dalam Air Tank akan di buang ke atmosfer agar udara di dalam tanki tetep stabil.

                  Selain itu juga tangki di lengkapi dengan check valve yaitu suatu komponen di Air Tank yang berfungsi untuk menjaga saluran udara balik ke kompresor di saat mesin mati maka check valve menutup saluran air tank yang ke kompresor.

                  Kegunaan udara di dalam air tank :
                  • Udara di dalam Air Tank di gunakan untuk menunjang sistem-sistem kelengkapan penujang kendaraan seperti : Clutch Boster (Boster Kopling), System Rem, klakson, Exaust Brake cylinder dan peralatan tambahan lainnya. 
                  • Sepeti tadi dikatakan tekanan dalam tangki di jaga pada tekanan tertentu yang di lakukan oleh pressure regulator. 
                  • Ketika tekanan naik melebihi standar, proses pemberian tekanan udara di hentikan oleh udara pressur regulator yang menekan Unloader Valve yang di tempatkan pada cylinder head kompresor. 
                  • Ketika tekanan sudah turun di bawah standar unloadder valve pun di naikan oleh pegas dan pemberian tekanan udara di lanjutkan kembali.
                    Air Tank

                    2. Air Kompresor
                    Kendaraan menggunakan udara bertekanan dalam sistem rem dan peralatan tambahan lainnya. Dan udara tersebut di hasilkan oleh kompresor udara yang kemudian di salurkan dulu ke Air Dryer untuk di saring dimana Uap lembab dalam udara di bersihkan dan setelah melalui proses penyaringan selanjutnya di kirim ke tangki udara.

                    Karena kompresor udara kerjanya sangat extra tergantung putaran engine maka kompresor udara pun dilengkapi dengan sistem pelumasan dan pendinginan yang maksimal agar kompresor udara tetap bekerja dengan normal.
                    Air Kompresor

                    3. Brake Valve
                    Katup rem brake valve terpasang di bawah pedal rem pada sistem FOB atau AOB Katup ini mengendalikan rem dengan cara membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara bertekanan. Pengendalian rem untuk roda depan dan belakang dilakukan secara terpisah.

                    Saat pedal rem di tekan sebuah plunger dan pegas bergerak menekan primary piston dan menutup lubang ventilasi atas. Serta sebuah scondery piston dan menutup lubang ventilasi bawah. 

                    Ketika pedal di tekan lebih dalam feed valve atas dan feed valve bawah terbuka sehingga udara bertekanan dari tangki udara mengalir masuk ke power cylinder boster rem atau relief valve.

                    Ketika pedal di lepas aliran udara berbalik dan tekanan udara di lepaskan ke atmosfer melalui katup buang ( exaust valve) yang berada di bawah katup rem.
                    Brake Valve

                    4. Relay Valve
                    Relay valve di kendalikan oleh udara bertekanan dari brake valve, relay valve membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari tangki ke tabung rem (brake chember).

                    Untuk mengaktifkan dan membatalkan rem dengan cepat. Kontruksi relay valve seperti pada gambar di bawah. Rem depan dan belakang memiliki relay valve tersendiri.
                    Relay Valve


                    5. Brake Chamber
                    Brake chamber berfungsi unuk merubah tekanan udaara menjadi gerakan mekanis dan melalui sebuah push rod mengerakan tuas slack adjuster. Walaupun brake chamber depan dan belakang kontruksinya sama pada brake chamber beakang biasanya di lengkapi dengan spring brake.

                    Saat udara bertekanan di alirkan ke dalam brake chamber, diafragma dan push rod tertekan dengan kekuatan sesuai gaya tekan pada diafragma, mengerakan sebuah cam rem melalui tuas pada slack adjuster.

                    Ketika pedal rem di lepas, push rod dan diafragma di tekan balik oleh sebuah pegas pembalik, mengembalikan posisi cam dan membantu pembuangan udara. Slack adjuster kontruksinya seperti pada gambar di bawah.

                    Dengan memutar adjuster screw, worm gear dan camshaft akan berputar dan akan mengatur celah kanvas dengan tromol. Pada ujung adjusting screw di pasang sistem pengunci posisi yang terdiri dari spring dan ball.
                    Brake Chamber

                    6. Air dryer
                    Seperti di katakan di atas tadi air dryer berfungsi untuk menyaring kelembapan udara sebelum udara masuk ke tangki udara di air dryer ini antara air dan kotoran di saring terlebih dahulu agar udara yang masuk ke Air Tank bener-bener bersih.
                    Air Dryer

                    Wednesday, October 23, 2019

                    Fungsi Booster Rem & Cara Kerjanya

                    Fungsi Booster Rem & Cara KerjanyaBoster rem dipasangkan menjadi satu dengan master rem (tipe integral) atau juga dapat dipasangkan secara terpisah dengan master silinder. Biasanya booster rem tipe integral ini banyak digunakan pada kendaraan penumpang atau truk kecil.
                    Booster Rem Tipe Integral

                    Fungsi Booster Rem Pada Sistem Pengereman


                    Boster rem merupakan salah satu dari komponen sistem rem berupa alat bantu mekanis yang berfungsi untuk melipat gandakan daya penekanan pedal rem 3 - 5 kali lipat sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh, karena ketika pengereman dilakukan tenaga penekanan ke pedal rem dari pengemudi tidak cukup kuat untuk segera dapat menghentikan kendaraan.

                    Pada semua sistem rem kendaraan modern sudah dilengkapi dengan boster rem. Sebagian besar jenis boster rem yang digunakan adalah jenis kevakuman. Vakum adalah suatu kondisi di mana tekanan area spesifik lebih rendah dari tekanan atmosfer di sekitarnya. Perbedaan tekanan dapat dimanipulasi menggunakan diafragma (katup) yang berupa membran fleksibel.

                    Kerja membran disebabkan karena adanya perbedaan tekanan antara tekanan dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. Master Rem / Master silinder dihubungkan dengan pedal rem dan membran untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal minimum.

                    Boster rem menerima kevakuman melalui selang dan katup (katup satu arah). Katup mempertahankan tekanan vakum selama mesin mati dan menjamin booster akan memiliki kevakuman cadangan untuk 2-3 kali pengereman.

                    Boster rem dirancang sedemikian rupa sehingga apabila boster rem tidak bekerja dikarenakan adanya sesuatu hal, maka tenaga dari boster rem akan hilang. Dan menyebabkan hanya tenaga pedal rem saja yang bekerja.

                    Pada mobil bensin booster rem menggunakan tipe langsung, yaitu : Booster rem bekerja berdasarkan kevakuman intake manifold mesin yang berarti apabila mesin hidup maka booster rem bekerja. Ketika mesin mati maka booster rem tidak dapat bekerja atau tidak dapat membantu meringankan beban pedal rem.

                    Sedangkan booster rem pada mobil mesin diesel (solar), umumnya mengunakan pompa vakum yang diletakkan di belakang altenator atau dengan menggunakan rangkaian roda gigi tersendiri. 

                    Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel, booster remnya diganti pompa vakum karena kevakumannya yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat. 

                    Booster rem terdiri dari rumah booster, piston booster, membran, reaction mechanism, mekanisme katup pengontrolan. Booster rem dibagi menjadi bagian depan dan belakang, dan masing-masing ruang dibatasi dengan membran dan piston booster. 


                    Cara Kerja Booster Rem Pada Sistem Pengereman

                    1. Saat Rem Tidak Gunakan
                    Posisi Rem Tidak Bekerja

                    Keterangan :

                    Katup udara dihubungkan ke batang operasi katup, dan ditarik ke kanan oleh pegas pembalik katup udara. Katup pengontrol didorong ke kiri oleh pegas katup pengontrol, Ini menyebabkan katup udara bersentuhan dengan katup pengontrol.

                    Karenanya, udara atmosfer yang mengalir melalui elemen pembersih udara dicegah memasuki ruang tekanan variabel. Pada kondisi ini katup hampa udara dari badan katup dipisahkan dari katup pengontrol untuk membuka alan antara saluran A dan saluran B.

                    Karena akan selalu ada hampa udara di ruang tekanan konstan, akan ada pula hampa udara di ruang tekanan variabel pada saat ini. Sebagai akibatnya, piston didorong ke kanan oleh pegas diafragma.

                    2. Saat Rem Digunakan
                    Posisi Rem Bekerja

                    Keterangan :

                    Ketika pedal rem ditekan, batang pengoperasian katup mendorong katup udara, sehingga menyebabkan katup udara bergerak ke kiri. Katup pengontrol, yang didorong melawan katup udara oleh pegas katup pengontrol, juga bergerak ke kiri sampai ia berhubungan dengan katup hampa udara.

                    Ini menutup bukaan antara saluran A dan B. Ketika katup udara bergerak lebih jauh ke kiri, ia bergerak menjauhi katup pengontrol. Kondisi ini membuat udara atmosfer memasuki ruang tekanan variabel melalui saluran B (setelah melewati elemen pembersih udara).

                    Perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variable membuat piston bergerak ke kiri, hal ini menyebabkan cakram reaksi (reaction disc) menggerakkan batang pendorong booster ke kiri dan menambah tenaga pengereman.

                    3. Saat Kondisi Menahan
                    Kondisi Menahan

                    Keterangan :

                    Bila pedal rem ditekan setengah, batang pengoperasian katup dan katup udara akan berhenti bergerak tapi piston akan tetap bergerak ke kiri karena adaperbedaan tekanan. Katup pengontrol tetap dihubungkan dengan katup hampa udara oleh pegas katup pengontrol, tapi ia bergerak bersama dengan piston.

                    Karena katup pengontrol bergerak ke kiri dan berhubungan dengan katup udara, udara atmosfer dicegah untuk memasuki ruangan tekanan variabel, sehingga tekanan pada ruang tekanan variabel stabil.

                    Akibatnya ada perbedaan tekanan yang konstan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel. Karenanya, piston akan berhenti bergerak dan mempertahankan tenaga pengereman yang sedang berlangsung.


                    4. Saat Kondisi Dorongan Maksimum
                    Kondisi Dorongan Maksimum

                    Keterangan :

                    Jika pedal rem ditekan seluruhnya ke bawah, katup udara akan bergerak seluruhnya menjauh dari katup pengontrol. Pada kondisi ini, ruang tekanan variabel diisi seluruhnya dengan udara atmosfer, dan perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel dibuat maksimum, hal ini membuat efek dorong maksimum bekerja pada piston.

                    Bahkan bila tenaga tambahan diberikan pada pedal rem, efek dorong pada piston akan tetap tidak berubah, dan tenaga tambahan akan diberikan hanya pada tongkat pendorong booster dan akan dikirimkan sebagaimana adanya ke silinder utama.

                    5. Saat Kondisi Tidak Hampa Udara :
                    Kondisi tidak hampa udara

                    Keterangan :

                    Jika sebuah vacuum gagal diberikan pada brake booster atas sebab apapun, maka tidak akan ada perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variable (karena keduanya akan diisi dengan udara atmosfer). Saat brake booster ada pada posisi "off", piston dikembalikan ke kanan oleh pegas diafragma. 

                    Tetapi, saat pedal rem ditekan, batang pengoperasi katup bergerak ke kiri dan mendorong katup udara, cakram reaksi (reaction disc) dan tongkat pendorong booster. Ini menyebabkan silinder utama piston memberikan tenaga pengereman pada rem. Pada saat yang sama, katup udara mendorong kunci stopper katup yang dimasukkan ke badan katup. 

                    Sehingga, piston juga akan mengatasi pegas diafragma dan bergerak ke kiri. Maka dengan itu, rem akan tetap fungsional bahkan saat tidak ada hampa udara yang diberikan pada brake booster. Tetapi, karena brake booster tidak bekerja, pedal rem akan terasa "berat".

                        Tuesday, October 22, 2019

                        Apa Itu Turbo Charger ? Simak Penjelasannya

                        Apa Itu Turbo Charger ? Simak Penjelasannya - Turbocharger merupakan sebuah peralatan yang berfungsi untuk menambah jumlah udara masuk pada mesin dengan sebuah kompresor sentrifugal yang sumber tenaganya berasal dari gas buang kendaraan.
                        Turbocharger

                        Turbocharger juga merupakan salah satu metode forced induction pada mesin mobil. Forced induction adalah proses mengalirkan udara yang dikompresi kedalam (intake) mesin yang kemudian digunakan untuk proses pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar (combustion chamber).

                        Selain turbocharger, metode forced induction lainnya adalah supercharger dan nitrous oxide. Tenaga penggerak turbocharger berasal dari gas buangan (exhaust), sedangkan tenaga penggerak supercharger adalah putaran crankshaft (kruk as / poros engkol) pada mesin. 

                        Turbocharger akan anda temukan pada mesin pembakaran dalam seperti mesin bensin dan mesin diesel. Pada kendaraan WRC (Rally), turbocharger sangat berguna untuk menambah torsi secara drastis. Dengan penambahan turbocharger, kendaraan WRC dapat meningkatkan torsinya lebih dari 100%.

                        Mesin turbo bekerja dengan sistem pelumasan oli pada shaft-nya, dan untuk menjaga suhu pada olinya,turbo dielngkapi dengan watercooler. Setelah itu, agar lebih efisien dalam menurunkan suhu udara yang dimampatkan dari turbocharger kedalam mesin, kendaraan juga dilengkapi intercooler.
                        Intercooler

                        Intercooler merupakan suatu alat penukar kalor (heat exchanger) dengan fluida yang didinginkan atau atau gas dan fluida pendinginannya juga udara atau gas.  Intercooler berperan sangat penting karena berfungsi mendinginkan udara yang telah dimampatkan tadi, dan intercooler memiliki porsi perhatian yang cukup besar dalam meningkatkan output mesin khususnya bila digunakan pada daerah yang beriklim panas atau memiliki ketinggian yang jauh dari permukaan laut.

                        Turbocharger memanfaatkan energy yang terkandung dalam gas buang untuk menggerakkan kompresor sehingga lebih efektif menaikkan mean effective pressure (mep) dibandingkan dengan metode supercharger, tanpa perlu menaikkan kecepatan mesin, jumlah maupun langkah silinder, maupun kecepatan rata-rata piston. Tekanan efektif rata-rata (mep) mesin diesel menggunakan turbocharger mencapai sekitar 160 - 230 psi dengan penambahan daya sekitar 75% - 100 % dibandingkan mesin diesel tanpa turbocharger. 

                        Persyaratan utama turbocharger terletak pada ketahanan dinding silinder dalam menerima gaya tekan yang meningkat dalam silinder. Dan perbandingan berat dan daya yang dulunya 10 : 1 sekarang dapat mencapai 6 : 1. Untuk mencapai daya output optimum maka efisiensi volumetris dan laju pembilasan gas bekas harus ditingkatkan.

                        Untuk mencapai keadaan ini maka kompresi rasio harus dikurangi sedikit dan perubahan katup overlap. Secara keseluruhan, semua turbocharger memiliki tiga sistem dasar yaitu turbin, kompressor dan assembling bantalan Perbedan-perbedaan yang ada adalah pada variasi peningkatan tekanan dan debit udara yang dimasukkan dalam ruang silinder. 
                        Aliran Gas Turbocharger

                        Rumah turbin, desain roda turbin dan konstruksi yang berbentuk volute ataupun nozzle sangat menentukan kecepatan aliran gas yang akan menggerakkan poros kompressor. Ketika mesin mulai digerakkan maka gas buang akan memasuki rumah turbin yang berbentuk volute dengan variasi ruang yang semakin kecil dengan kecepatan yang sangat tinggi. 

                        Kecepatan gas yang sangat tinggi ini akan digunakan untuk memutar turbin, yang kemudian keluar melalui pipa buang ke atmosfir Aliran Gas Turboharger Akibat perputaran turbin maka compressor juga akan ikut berputar dan menyebabkan terjadinya tekanan vakum pada sisi hisap compressor. 

                        Akibatnya tekanan atmosfer akan memaksa udara ke dalam saluran hisap compressor pada kecepatan relative tinggi. Udara ini kemudia memasuki diffuser dan mengalami penekanan lagi pada rumah compressor dan dikeluarkan melalui sisi tekan ke ruang silinder.

                        Pengoperasian Turbocharger Ada 2 Cara, Yaitu

                        1. Turbocharger dua tingkat
                        Jenis ini digunakan untuk meningkatkan batas torsi mesin dan tekanan efektif rata-rata (mep). Beberapa jenis mesin V dan inline menggunakan dua atau empat turbocharger dan aftercooler (masing-masing satu untuk pipa manifold buang).

                        Cara kerja:
                        • Udara mengalir dari saringan udara ke rumah kompressor tingkat pertama (low pressure turbocharger), kemudian keluar dari kompressor tingkat pertama dan masuk kompressor tingkat kedua. 
                        • Setelah udara ditekan pada kompressor tingkat dua maka udara keluar melewati aftercooler menuju pipa hisap silinder. Pada keadaan ini temperatur udara dikurangi sampai 223�F (1060� C) dan tekanan berkisar 204,5 kpa.
                        • Gas buang hasil pembakaran memasuki pipa manifold tipe pulsa yang kemudian memasuki rumah turbin tingkat dua. 
                        • Gas buang kemudian meninggalkan turbin tingkat dua dan memasuki turbin tingkat pertama yang akan menggerakkan roda turbin dengan sisa-sisa energi yang terkandung dalam gas buang. 
                        • Kemudian gas ini dibuang melalui pipa saluran buang ke atmosfer. Dengan metode ini diperkirakan diperoleh daya tambahan sebesar 75 HP dan torsinya meningkat sampai putaran 700 rpm.

                        2. Turbocharger majemuk
                        Berdasarkan uji coba eksperimental, maka dengan metode ini efisiensi total mesin diesel dapat mencapai 46,5%. Sistem yang mencakup roda turbin dan porosnya dihubungkan ke sebuah kopling fluida. Kemudian turbin ini dihubungkan dengan roda gigi reduksi dan poros outputnya dihubungkan dengan crankshaft.

                        Cara kerja:
                        • Gas buang menggerakkan roda turbin yang selanjutnya akan menggerakkan kopling fluida yang akan menyebabkan turbin ikut berputar. 
                        • Perputaran turbin akan menggerakkan ruda gigi reduksi yang akan membantu pergerakan crankshaft. 
                        • Gas buang yang meninggalkan rumah turbin diarahkan ke turbocharger yang akan menggerakkan turbin dan kompressor didalamnya. 
                        • Akibat pergerakan kompressor maka udara atmosfer akan ditarik ke dalam kompressor dan ditekan melalui aftercooler masuk ke dalam ruang silinder sehingga suhunya senantiasa konstan.

                          Monday, October 21, 2019

                          Komponen Pengapian CDI Motor Beserta Fungsinya

                          Komponen Pengapian CDI Motor Beserta Fungsinya - Sistem pengapian elektronik (CDI) pada motor dibagi menjadi 2 yaitu : Sistem Pengapian Magnet Elektronik (CDI - AC) & Sistem Pengapian Baterai Elektronik (CDI - DC)

                          Berikut Komponen Sistem Pengapian CDI Motor Beserta Fungsinya


                          1. Baterai / Accu
                          Baterai / accu / aki berfungsi sebagai penyedia arus bagi sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan dengan jenis arus DC (arus searah). Selain itu accu atau baterai berfungsi untuk menyimpan arus yang dihasilkan oleh sistem pengisian pada kendaraan.

                          Pada sistem pegapian CDI DC baterai berperan penting, karena digunakan sebagai sumber arus utama pada sistem pengapian CDI DC. Jika baterai mengalami kerusakan maka sistem pengapian tidak akan berjalan dengan baik.

                          Tetapi pada sistem pengapian CDI AC baterai tidak berperan sebagai sumber utama, tetapi digunakan untuk sumber arus pada rangkaian kelistrikan, contohnya untuk starter elektrik.
                          Accu / Baterai

                          2. Spul (Stator Coil) Dan Rotor Magnet
                          Spul dan rotor magnet berfungsi untuk merubah putaran dari poros engkol (crank shaft) mesin menjadi arus listrik searah (AC). Arus ini yang kemudian digunakan untuk sistem pengisian, mensuplai kelistrikan pada beban / lampu dan juga digunakan untuk mensuplai arus ke unit CDI (untuk tipe sistem pengapian CDI AC). 

                          Spul dan rotor magnet terdiri dari 2 komponen, yaitu :
                          • a. Komponen yang berputar (magnet rotor), magnet rotor berbentuk tromol yang terhubung ke poros engkol mesin. Pada sepeda motor, magnet rotor ini juga berfungsi sebagai fly wheel.
                          • b. Komponen yang diam spul (stator coil), spul komponen yang berbentuk kumparan statis yang terletak didalam rotor magnet.
                          Spul & Rotor Magnet

                          3. Pulser (Pick Up Coil)
                          Pulser (pick up coi) berfungsi untuk menghasilkan tegangan pulsa (signal) untuk mengontrol penguat tegangan (pada sistem CDI DC dan pengontrol atau pemicu SCR.

                          Fungsi pulser yang lain pada motor yaitu sebagai penentu waktu CDI atau TCI untuk mematikkan listrik yang diteruskan ke proses pengapian sampai ke busi.

                          Atau dapat dikatakan pulser berfungsi sebagai pendeteksi posisi piston motor berdasarkan posisi Pick Up pada magnet rotor yang selanjutnya akan dikirim ke CDI maupun TCI.
                          Pulser

                          4. Kunci Kontak (Ignition Switch)
                          Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off) rangkaian pengapian dan rangkaian kelistrikan lainnya pada motor.

                          5. Voltage Converter
                          Voltage converter atau pengkonversi tegangan diperlukan untuk memaksimalkan arus discharge, prinsip kerja sistem pengapian CDI berbeda dengan sistem pengapian konvensional yang masih menggunakan platina.

                          Pada sistem pengapian konvensional, induksi pada coil akan terjadi ketika platina memutuskan arus primer coil. Tetapi pada sistem pengapian CDI, induksi akan terjadi ketika arus primer dialiri oleh arus discharger.

                          Agar induksi berjalan dengan maksimal dan cepat, maka arus discharge yang mengalir ke kumparan primer juga harus bertegangan lebih tinggi.

                          Converter inilah yang memungkinkan arus discharge memiliki tegangan lebih tinggi. Dalam satuan milisecon, tegangan listrik dari spul bisa dinaikan menjadi sekitar 300 Volt untuk mengisi Capasitor.

                          6. Unit CDI  (Capacitor Discharge Ignition)
                          CDI (Capacitor Discharge Ignition) pada sepeda motor sangatlah mempengaruhi performa sepeda motor. Sistem pengapian yang baik bisa membakar dengan tuntas dan sempurna sehingga panas yang dihasilkan lebih optimal.
                          CDI (Capacitor Discharge Ignition)

                          CDI merupakan serangkaian komponen elektronik yang berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang dimanfaatkan untuk melakukan pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor.

                          Kemudian dialirkan melalui kumparan primer koil pengapian untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet.
                          Basic Circuit CDI AC
                          Keterangan :
                          • 1. Dari Sumber Tegangan (Alternator)
                          • 2. Dari Signal Generator (Pick Up Coil)
                          • 3. Ke Ignition Coil
                          • 4. Massa CDI

                          7. Sekering / Fuse
                          Fuse atau sekering berfungsi sebagai pengaman rangkaian listrik ketika terjadi konsleting listrik. Begitu pula pada sistem pengapian CDI (terutama pada CDI - DC).

                          Sekering juga berungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen - komponen kelistrikan lainnya ketika terjadi konsleting atau terjadi kelebihan arus listrik.

                          8. Koil Pengapian (Ignition Coil)
                          Koil berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari sumber tegangan spul dan magner rotor menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian.

                          Dalam koil pengapian terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan-tumpukan plat besi tipis.

                          Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 - 0,9 mm dengan jumlah lilitan 200 - 400 kali, sedangkan diameter kawat pada kumparan sekunder 0,05 - 0,08 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 2000 - 15.000 kali.

                          Untuk mengalirkan tegangan tinggi dari kumparan sekunder ke busi, digunakan kabel tegangan tinggi (kabel busi) yang terpasang antara terminal sekunder dengan busi.
                          Koil Pengapian

                          9. Kabel Busi
                          Kabel busi berfungsi sebagai penyalur listrik bertegangan tinggi dari ignition coil. Kabel busi memang memiliki bentuk seperti kabel pada umumnya, namun kabel ini memiliki diameter lebih besar, mungkin bisa sampai 5 mm.

                          Biasanya kabel busi menggunakan satu helai kawat tembaga dengan diameter besar, dan ada beberapa helai serabut tembaga yang mengitarinya (tanpa bersentuhan). 

                          10. Busi (Spark Plug)
                          Busi (spark ignition) berfungsi untuk memercikkan bunga api yang nantinya percikkan bunga api yang dihasilkan ini digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder untuk menghasilkan tekanan atau usaha.
                          Busi

                          11. Cop Busi
                          Cop busi adalah ujung dari kabel busi yang ditempelkan pada ujung busi. Meski fungsinya hanya sebagai penghubung antara kabel busi dan busi, bentuk cop busi ini juga tak boleh sembarangan.

                          Karena kalau kawat dari kabel busi tidak melekat dengan sempurna ke konduktor didalam cop busi maka tegangan yang sampai ke busi menjadi lebih kecil.
                          Cop Busi